Akhiri Tahun, IHSG Berpotensi Menguat Akibat Window Dressing

Dinda Audrienne | CNN Indonesia
Jumat, 30 Des 2016 07:35 WIB
Aksi window dressing banyak dilakukan pada beberapa saham blue chip di antaranya, Astra International, Telkom, BCA, dan Bank Mandiri.
Aksi window dressing banyak dilakukan pada beberapa saham blue chip di antaranya, Astra International, Telkom, BCA, dan Bank Mandiri. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay).
Jakarta, CNN Indonesia --
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi terus menguat pada perdagangan terakhir tahun 2016 ini, Jumat (30/12). Faktor penguatan tak terlepas dari aksi window dressing yang terjadi belakangan ini.

Window dressing merupakan strategi yang digunakan banyak manajer investasi untuk mempercantik tampilan portfolio kepada klien atau pemegang saham. Fenomena ini biasa terjadi pada akhir tahun.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, aksi window dressing terjadi sepekan belakangan untuk mengerek beberapa harga saham. Alhasil, pergerakan IHSG kembali pulih setelah beberapa hari sebelumnya sempat berada di zona merah.

"Beberapa hari terakhir ini kan telah dikontribusi oleh window dressing, aktivitas naik pada akhir tahun," kata Hans Kwee, Jumat (30/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebutkan, aksi window dressing banyak dilakukan pada beberapa saham blue chip di antaranya, PT Astra International Tbk (ASII), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Selain aksi window dressing, laju lanjutnya, IHSG juga berpotensi menguat yang ditopang oleh prediksi perekonomian Indonesia yang masih tumbuh tahun depan. Berbeda dengan kondisi perekonomian China dan India yang diperkirakan masih melambat.

“Di Asia, Indonesia tetap masih tumbuh jika dibandingkan dengan negara lainnya," ujarnya.

Hans memprediksi, IHSG hari ini ditutup positif, dengan rentang pergerakan support di 5.200-5.250 dan resisten 5.311-5.350.

Sementara, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya meyakini IHSG bergerak positif didukung oleh arus dana asing (capital inflow) yang masih berlangsung. 

Hal itu akan menjadi daya tarik investor untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Disamping alasan lain, yaitu stabilnya perekonomian Indonesia juga menjadi penunjang bagi IHSG. Ia meramalkan, IHSG berada dalam rentang support 5.202 dan resisten 5.372.

"Optimisme terhadap tahun depan tentunya wajib disambut dengan semangat tinggi agar harapan dapat tercapai semua, IHSG berpotensi menguat. Sehingga, ditutup dengan ciamik akhir tahun ini," terang William.
(bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER