Jakarta, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II menargetkan dapat memperoleh pendapatan Rp8,24 triliun di 2017, naik 25 persen dibandingkan target tahun ini karena sejumlah ekspansi yang dilakukan perusahaan pengelola bandara tersebut.
Muhammad Awaluddin, Direktur Utama AP II menyebut pendapatan terbesar masih berasal dari bisnis aeronautika seperti
passenger service charge (PSC), biaya pendaratan pesawat, dan pemakaian garbarata yang diproyeksikan mencapai Rp5,03 triliun.
Sementara itu, bisnis non-aeronautika diharapkan dapat menyumbang pendapatan Rp3,20 triliun yang antara lain berasal dari konsesi usaha, sewa ruang, reklame, kargo, usaha bidang properti dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tahun depan, peningkatan pendapatan kami akan ditopang oleh beroperasinya sejumlah terminal baru yakni Terminal 3 Soekarno-Hatta pada awal April 2017, terminal internasional Husein Sastranegara Bandung, terminal internasional Supadio Pontianak, terminal baru Depati Amir Pangkalpinang, serta terminal baru Silangit Tapanuli Utara,” kata Awaluddin, dikutip Jumat (30/12).
Dengan dioperasikannya sejumlah terminal baru di bandara-bandara kelolaannya, AP II menurutnya juga akan aktif mengajak maskapai penerbangan membuka rute-rute baru untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata nasional.
“Kami berharap beberapa bandara tahun depan juga mulai bersiap membuka rute internasional seperti di Bandara Sultan Thaha Jambi,” jelasnya.
Melalui pengoperasian terminal-terminal baru ini, AP II optimistis jumlah penumpang pesawat akan meningkat, termasuk turis asing yang melalui bandara AP II diproyeksikan mencapai 4 juta orang atau naik sekitar 600 ribu orang dari 2016.
Mantan petinggi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) memperkirakan sepanjang Januari-Desember 2017, jumlah penumpang yang hilir mudik dari dan menuju 13 bandara kelolaannya bertambah 11 persen menjadi 103,34 juta penumpang.
“Di samping melakukan optimalisasi kinerja bandara, AP II juga akan memaksimalkan kinerja anak usaha yakni PT Angkasa Pura Solusi (APS), PT Angkasa Pura Propertindo (APP), dan PT Angkasa Pura Kargo (APK),” kata Awaluddin.
Ketiga anak usaha tersebut diperkirakan meraih pendapatan hingga Rp1,14 triliun pada 2017 atau kurang lebih 13 persen dari pendapatan AP II, yang berasal dari APS sebesar Rp667 miliar, lalu APK Rp443 miliar, dan APP sebesar Rp38,7 miliar.
Saat ini ketiga anak usaha tengah melakukan berbagai persiapan untuk menjalankan rencana tahun depan yakni APP akan memulai bisnis perhotelan di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Kualanamu, kemudian APK mengembangkan
cargo village dan pengelolaan pergudangan di Bandara Soekarno-Hatta, dan APS mulai fokus pada bisnis
information communication and technology (ICT).