KSEI: Pemegang Identitas Tunggal Investor Melonjak 105 Persen

CNN Indonesia
Sabtu, 31 Des 2016 01:54 WIB
Sepanjang tahun 2016, KSEI menerbitkan beberapa program untuk mendongrak kinerja Pasar Modal Indonesia, yakni implementasi S-Invest dan penerbitan SID.
Sepanjang tahun 2016, KSEI menerbitkan beberapa program untuk mendongrak kinerja Pasar Modal Indonesia, yakni implementasi S-Invest dan penerbitan SID. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah identitas tunggal bagi investor (Single Investor Identification/SID) untuk Surat Berharga yang diterbitkan Bank Indonesia sepanjang tahun 2016 sebanyak 891.070.

Tercatat, sampai 28 Desember 2016, jumlah SID melonjak sekitar 105,27 persen bila dibandingkan jumlah SID tahun 2015 sebanyak 434.107.

Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi menyebutkan, pertumbuhan SID yang cukup signifikan ini terdongkrak usai KSEI resmi ditunjuk sebagai penerbit nomor SID dan penerapan sistem pengelolaan investasi terpadu atau S-Invest agar agen penjual dan investor yang ingin investasi di produk Reksa Dana menjadi lebih mudah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini ditunjang oleh implementasi S-Invest dan data SID untuk investor pemilik Reksa Dana dan Surat Berharga yang diterbitkan BI kini telah terkonsolidasi di KSEI," ungkap Friderica dalam keterangan tertulis, Jumat (30/12).

KSEI juga mencatat, jumlah SID di tahun 2016 merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir. Pada 2012, jumlah SID sebanyak 281.256, 2013 sebanyak 320.506, 2014 sebanyak 364.465, dan 2015 sebanyak 434.107.

Sementara dari sisi total aset yang tercatat dalam platform elektronik terpadu (Central Depository and Book Entry Settlement System/C-BEST) meningkat sebesar 16,39 persen sejak awal tahun hingga 28 Desember lalu.

KSEI menyebutkan, total aset sebanyak Rp3.517,86 triliun dari sebelumnya Rp3.022,57 triliun di tahun lalu. Kenaikan ini sejalan dengan meningkatkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pasar modal serta peningkatan jumlah emiten.

Dari total aset di tahun 2016 tersebut, sebanyak 50,07 persen dimiliki oleh investor lokal dan sisanya 49,93 persen oleh investor asing. Adapun kepemilikan aset investor lokal meningkat meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 42,7 persen.

Untuk diketahui, sepanjang tahun 2016, KSEI menerbitkan beberapa program untuk mendongrak kinerja Pasar Modal Indonesia, yakni implementasi S-Invest dan penerbitan SID.

Hal lain yang juga dilakukan KSEI, yakni melaksanaan Perjanjian Kerja Sama 100 pelaku industri pasar modal, seperti perusahaan efek, manajer investasi, agen penjual Reksa Dana, dan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Kerja sama itu, menurut Friderica terkait pemanfaatan data kependudukan untuk mempercepat dan mempermudah pembukaan rekening efek. Pasalnya, kepemilikan aset belum menyebar secara merata.

"Berdasarkan data KSEI, investor masih tersentralisasi di Pulau Jawa, terutama di DKI Jakarta," imbuh Friderica.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER