JK Minta Jonan Bikin Aturan Khusus IPO Usaha Tambang

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Selasa, 03 Jan 2017 14:18 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla akan meminta Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk membuat aturan agar perusahaan tambang wajib IPO.
Wakil Presiden Jusuf Kalla akan meminta Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk membuat aturan agar perusahaan tambang wajib IPO. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Jusuf Kalla akan meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan agar mendorong perusahaan tambang untuk melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) atau menjadi perusahaan publik.

"Kami akan minta Menteri ESDM untuk perhatian dan membuat aturan yang sejalan bahwa perusahaan yang menambang di wilayah Indonesia harus IPO," ungkap Jusuf Kalla, Selasa (3/1).

Salah satu perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) yang berminat untuk IPO yakni, PT Freeport Indonesia (PT FI). Di mana Freeport Indonesia juga memiliki komitmen divestasi saham kepada Indonesia sebesar 30 persen hingga 2019.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, pemerintah baru memiliki 9,36 saham Freeport Indonesia. Artinya, masih sekitar 20 persen lebih saham yang perlu dilepas oleh Freeport Indonesia untuk menunaikan kewajibannya mendivestasikan saham hingga 30 persen.

Secara terpisah, Kepala Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida menyatakan, pihaknya telah mendengar kabar keinginan Freeport Indonesia untuk IPO, tetapi Freeport Indonesia belum menyampaikannya secara formal.

"Kalau kami lihat kebutuhan dari perusahaan untuk bisa lebih dengan menjadi perusahaan terbuka, mungkin mereka memikirkan ke arah sana. Tapi secara formal belum ada pernyataan," kata Nurhaida.

Sekadar informasi, Freeport Indonesia berencana melepas sisa divestasi saham yang belum dilakukan, melalui pasar modal Indonesia. Sehingga, bukan hanya pemerintah yang dapat memiliki saham Freeport, melainkan juga publik secara umum. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER