Jakarta, CNN Indonesia -- Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (DJA Kemenkeu) mencatat realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sepanjang tahun lalu mencapai Rp262,36 triliun (angka sementara) atau 7,05 persen melebihi target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016 sebesar Rp245,08 triliun. Realisasi tersebut lebih tinggi dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya Rp255,63 triliun.
Dikutip dari situs resmi DJA Kemenkeu, Rabu (1/4), tercapainya target PNBP dalam APBNP Tahun 2016 tersebut berkat sinergi antar seluruh pihak terkait (stakeholders) di bidang PNBP. Terutama di bidang mineral dan batubara (minerba), minyak dan gas bumi (migas), Badan Layanan Umum (BLU), dan Barang Milik Negara (BMN).
Kendati secara total melampaui target, penerimaan PNBP Sumber Daya Alam (SDA) Migas dan Non Migas masih belum sesuai harapan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepanjang tahun lalu, penerimaan SDA Migas hanya terealisasi sebesar Rp44,90 triliun atau hanya 65,36 persen dari target APBNP 2016, Rp68,69 triliun. Rendahnya capaian realisasi SDA Migas utamanya disebabkan oleh realisasi biaya pemulihan industri migas (
cost recovery) yang yang lebih tinggi dari target
cost recovery yang telah ditetapkan dalam APBNP 2016.
Sementara, penerimaan SDA Non Migas mencapai Rp20,57 triliun atau 94,22% dari APBNP 2016 sebesar Rp21,84 triliun. Tidak tercapainya target SDA Non Migas utamanya disebabkan oleh penurunan produksi batubara dari target dalam APBNP.
Laba BUMNMelesetnya realisasi PNBP SDA Migas dan Non Migas dikompensasi oleh penerimaan laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PNBP lainnya, dan pendapatan BLU melampaui target.
Tercatat, penerimaan laba perusahaan pelat merah mencapai Rp37,13 triliun atau sebesar 108,69 persen dari APBNP 2016 sebesar Rp34,16 triliun. Kemudian, realisasi PNBP lainnya mencapai Rp117,31 atau 139,45 persen dari APBNP Tahun 2016 yaitu sebesar Rp84,12 triliun. Terakhir, realisasi Pendapatan BLU mencapai Rp42,44 triliun atau 117,01 persen dari APBNP Tahun 2016 yaitu sebesar Rp36,27 triliun.
Ke depan, diharapkan kontribusi PNBP terhadap APBN bisa terus ditingkatkan. Pemetaan potensi PNBP, utamanya dari sektor Minerba, pelayanan K/L dan pemanfaatan BMN, penerapan sumber basis data tunggal (Single Source Database) PNBP serta sinergi yang semakin baik dengan stakeholder akan dapat membantu mewujudkan tugas tersebut.
(gen)