Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga konsultan properti, Colliers International Indonesia menilai tren penurunan tingkat okupansi sewa gedung perkantoran di lokasi bisnis (
Central Business District/CBD) hingga tahun 2019 masih akan terus terjadi.
Senior Associate Director Ferry Salanto menjelaskan, hal ini terjadi karena diprediksi jumlah penawaran gedung perkantoran akan terus mengalami peningkatan, bahkan peningkatan tersebut diatas rata-rata peningkatan gedung perkantoran per tahunnya.
Menurutnya, jumlah rata-rata peningkatan penawaran hanya sekitar 300 ribu unit persegi. Namun, peningkatan pada tahun ini hingga 2019 nanti diprediksi mencapai 700 ribu meter persegi per tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi jumlahnya sudah melampaui suplai tahunan dari tahun sebelumnya, atau melebihi suplai tahunan yang akan masuk per tahunnya," ungkap Ferry, Kamis (5/1).
Berdasarkan data Colliers International, jumlah ketersediaan ruang perkantoran sebesar 5,48 juta meter persegi. Sementara, pada 2017 sendiri diprediksi dapat mencapai sekitar 6,2 juta meter persegi dengan prediksi tambahan 731 ribu meter persegi.
Sepanjang 2016, ada 12 gedung perkantoran yang memulai operasinya di Jakarta, di mana empat di antaranya berada di kawasan CBD. Keempat gedung tersebut yakni Centennial Tower, Capital Place, International Financial Centre 2, dan Sinarmas MSIG.
Sementara itu, gedung Hero di kawasan Gatot Subroto resmi memberhentikan operasinya tahun lalu dan dibeli oleh PT Synthesis Development dibangun kembali menjadi gedung yang terintegrasi antara perkantoran dan apartemen bernama Synthesis Square.
Namun, pada kuartal III tahun lalu sempat diprediksi adanya enam gedung baru yang akan beroperasi pada kuartal IV 2016, hanya saja rencana tersebut terpaksa ditunda melihat jumlah permintaan yang tak sebanding dengan ketersediaan gedung perkantoran.
"Penundaan ini akan membuat pertambahan di 2017 bertambah signifikan," imbuhnya.
Sebagian besar penawaran gedung perkantoran yang berada di kawasan CBD berlokasi di Sudirman. Pembangunan mass rapid transportaion (MRT) akan membuat lebih perusahaan properti melakukan pengembangan di kawasan Sudirman.
Adapun, jumlah peningkatan gedung di kawasan di luar CBD sepanjang 2016 sebanyak delapan gedung. Meski jumlah penambahan gedung lebih banyak di kawasan luar CBD, tetapi Colliers memprediksi penambahan jumlah ruang kantor tiga tahun mendatang jumlahnya lebih sedikit atau tidak sampai menyentuh 700 ribu meter persegi setiap tahunnya.
Bila dilihat dari segi permintaannya, tingkat okupansi di kawasan CBD yakni, 84,8 persen atau lebih rendah dari tahun 2015 yang hampir menyentuh 90 persen. Sementara, hingga 2017, tingkat okupansi diprediksi masih turun mencapai 80 persen. Hal yang sama juga terjadi pada gedung perkantoran di luar kawasan CBD.
(gir/gen)