Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (6/1), sebagai Imbas penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di negara-negara berkembang (emerging market).
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto bilang, pergerakan saham Wall Street tadi malam bervariasi. Ia merinci, indeks DJIA dan S&P masing-masing terkoreksi 0,21 persen dan 0,1 persen, termasuk indeks Nasdaq yang menguat 0,2 persen di 5.487,94.
“Saham-saham sektor keuangan menjadi penekan indeks S&P,” terang David dalam risetnya, Jumat (6/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, dolar AS melemah seiring langkah China melakukan kebijakan pembatasan penukaran dolar untuk mencegah arus dana asing yang keluar (capital outflow).
Selain itu, pasar juga kembali fokus pada rencana kenaikan tingkat bunga di AS dan mengantisipasi kebijakan ekonomi Donald Trump sebagai presiden baru di AS.
“Menyusul pelemahan dolar, mata uang emerging market kembali menguat dan berimbas pada penguatan rupiah,” kata David.
IHSG kemarin berhasil melanjutkan penguatannya ke level 5.325 atau menguat 24,32 poin (0,4 persen). Kondisi ini terjadi karena mulai ramainya kembali aksi beli di pasar modal Indonesia.
Aksi beli ramai terutama pada saham-saham aneka industri, konsumsi, dan manufaktur. Kemudian, harga sejumlah komoditas logam yang berhasil bangkit (rebound) ikut mengangkat kembali saham berbasiskan tambang logam.
Hari ini, David memprediksi, IHSG dapat kembali berada di zona hijau yang bergerak dalam rentang support 5.300 dan resisten 5.380. Dengan penguatan niai tukar rupiah terhadap dolar AS, menurut David, akan memberikan sentimen positif bagi saham yang sensitif inflasi, misalnya sektor konsumsi.
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang memprediksi, IHSG berpotensi menguat secara terbatas hari ini, akibat jatuhnya harga beberapa komoditas pada perdagangan kemaren.
Ia menerangkan, harga tambang turun 3,27 persen, sedangkan timah 0,33 persen dan minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) terkoreksi 1,43 persen.
Dengan begitu, ia memprediksi, IHSG berada dalam rentang support 5.285 dan resisten 5.372, dengan nilai tukar rupiah diramalkan bergerak dengan rentang Rp13.270-Rp13.460 per dolar AS.
(bir)