IHSG 'Merah' Saat Dibuka Sri Mulyani dan Jusuf Kalla

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Selasa, 03 Jan 2017 09:49 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka negatif pada perdagangan awal tahun 2017 ke level 5.290 atau turun sekitar 0,12 persen.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka negatif pada perdagangan awal tahun 2017 ke level 5.290 atau turun sekitar 0,12 persen. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka negatif pada perdagangan awal tahun 2017 ke level 5.290 atau turun sekitar 0,12 persen. Kondisi ini sama halnya dengan pembukaan awal tahun 2016 yang juga dibuka memerah ke level 4.571 atau turun 21,19 poin (0,46 persen).

Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Jusuf Kalla menyatakan, kondisi ini tak terlepas dari kondisi ekonomi global yang masih belum sepenuhnya membaik. Tentunya, perekonomian Indonesia juga dipengaruhi oleh ekonomi global, sehingga pasar modal Indonesia pun ikut terpengaruh.

"Ini situasi dunia yang tidak terhindarkan, masa hijau mulu, akan ada masanya merah juga," ungkap Jusuf Kalla saat membuka perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Selasa (3/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengharapkan agar indeks bisa kembali hijau dalam pergerakannya sepanjang hari ini.

"Ini saya lihat merah semua, makanya saya harapkan ayo dong bikin hijau. Ayo," ujar Sri Mulyani.

Sementara mayoritas sektor mengalami pelemahan. Pelemahan terbesar dialami oleh sektor aneka industri yang melemah sebesar 2,33 persen.

Sebelumnya, Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menjelaskan, IHSG belum memiliki sentimen positif yang dapat mendongkrak laju IHSG secara alami. Menurut Alfred, penguatan IHSG pada pekan lalu hanya dipengaruhi oleh aksi window dressing yang dilakukan oleh beberapa pihak yang berkepentingan seperti perusahaan manajer investasi, emiten, perusahaan asuransi, dan dana pensiun (Dapen).

Sementara, beberapa pihak tersebut tak lagi memiliki kepentingan untuk melakukan window dressing karena window dressing hanya dilakukan untuk memperindah portofolio investasi pada akhir tahun. Selain itu, suasana libur akhir tahun juga masih kental pada pekan ini sehingga membuat jumlah transaksi akan menurun karena sepinya aksi beli.

Seperti diketahui, IHSG sepanjang pekan lalu berhasil naik 5,35 persen ke level 5.269 jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya 5.027. Kenaikan IHSG tersebut sejalan dengan kenaikan kapitalisasi pasar 5,34 persen menjadi Rp5.753 triliun dari Rp5.462 triliun.

Menurut Alfred, IHSG akan terkena teknikal koreksi karena kemungkinan besar sebagian pelaku pasar akan melakukan aksi ambil untung (profit taking) karena IHSG telah menguat pada pekan lalu. Alfred memprediksi IHSG berada dalam rentang support 5.310 dan resisten 5.280.

“Sentimen tipis sekali, IHSG akan terkena teknikal koreksi karena pekan kemarin sudah positif, kalau pun bergerak bervariasi tapi kecenderungannya koreksi,” ucap Alfred. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER