Jakarta, CNN Indonesia --
Harga minyak mentah meningkat pada hari Kamis, waktu Amerika Serikat (AS), Kamis (5/1), setelah diwarnai fluktuasi naik turunnya beberapa waktu belakangan.
Dikutip dari Reuters, harga minyak sempat melemah, setelah terbitnya laporan yang menunjukkan bahwa stok bensin dan minyak distilasi meningkat di tengah penurunan persediaan minyak mentah AS sekitar 7 juta barel.
Hal ini disebabkan karena banyaknya proyek perbaikan kapasitas kilang demi mengurangi persediaan minyak mentah. Upaya itu diberlakukan untuk mencegah pajak yang tinggi.
Namun, setelah itu, harga minyak kembali melonjak setelah Arab Saudi menyebutkan telah memangkas produksi setidaknya sebesar 486 ribu barel per hari, dan membuat produksi hariannya mencapai 10,06 juta barel.
Ini menandakan bahwa negara dengan produksi minyak terbesar itu tetap berpegang pada kesepakatan antar anggota negara-negara pengekspor minyak dunia (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) November 2016 lalu.
Kendati demikian, keinginan OPEC perlu upaya lebih keras mengingat produksi negara-negara kartel minyak itu tercatat lebih besar dibanding target awal. Produksi OPEC pada Desember tercatat 34,2 juta barel per hari atau lebih besar dibanding target semula 32,5 juta barel per hari.
Hasilnya, harga West Texas Intermediate (WTI) CLc1 meningkat US$50 per barel ke angka US$53,76 per barel. Sementara itu, harga Brent LCOc1 meningkat US$0,43 per barel ke angka US$56,89 per barel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(bir)