Poles Pendapatan, Semen Indonesia Target Berhemat Rp2 Triliun

Dinda Audriene Mutmainah | CNN Indonesia
Jumat, 06 Jan 2017 10:00 WIB
Dengan efisiensi yang dilakukan, diharapkan berdampak positif pada kinerja keuangan perusahaan nantinya di tengah perlambatan pertumbuhan penjualan semen.
Dengan efisiensi yang dilakukan, diharapkan berdampak positif pada kinerja keuangan perusahaan nantinya di tengah perlambatan pertumbuhan penjualan semen. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) mengejar target efisiensi hingga Rp2 triliun di sepanjang tahun ini. Target itu naik dari realisasi efisiensi yang berhasil dilakukan perseroan sepanjang tahun lalu yang sebesar Rp1,5 triliun.

Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia Agung Wiharto mengatakan, efisiensi yang dilakukan perusahaan dilakukan secara keseluruhan, mulai dari hal-hal kecil hingga hal besar. Misalnya, perusahaan kini lebih memanfaatkan teknologi media telekonfrensi melakukan rapat dengan klien, sehingga tidak menghabiskan biaya untuk melakukan rapat di luar.

"Banyak efisiensi dari atas sampe bawah. Misal, penggunaan listrik jangan sampai terputus biar stabil. Lalu, hal-hal kecil kayak kalau ruangan sudah selesai digunakan, listrik dimatikan, kami optimalkan efisiensi," ujarnya, Kamis (5/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan efisiensi yang dilakukan, diharapkan akan berdampak positif pada kinerja keuangan perusahaan nantinya di tengah perlambatan pertumbuhan penjualan. Lihatlah, perusahaan menargetkan kenaikan penjualan tahun ini cuma 4 persen-5 persen.

Hingga akhir tahun lalu, perusahaan mampu membukukan penjualan semen sebanyak 29 juta ton. Dengan harga semen Rp800.000-Rp820.000 per ton, total pendapatan perusahaan dari penjualan tersebut mencapai Rp23,78 triliun.

Sementara, jika harga semen dapat bertahan pada kisaran tersebut dan target kenaikan pendapatan sebesar lima persen yang ditentukan perusahaan tercapai, maka perusahaan dapat meraup pendapatan hingga Rp24,96 triliun pada akhir tahun nanti.

Untuk menopang ekspansi bisnis, perusahaan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp6 triliun tahun ini. Agung mengakui, target ini tak jauh berbeda dengan belanja modal tahun lalu.

Adapun, perusahaan berencana mencari pendanaan untuk memenuhi 60 persen hingga 70 persen kebutuhan belanja modal dari eksternal. Menurutnya, sudah ada beberapa bank yang menawarkan diri untuk meminjamkan dana kepada perusahaan BUMN tersebut.

"Banyak yang menyodorkan kepada kami, tapi nanti ya belum diputuskan. Nanti, 40 persennya dari internal," ungkap Agung.

Dana tersebut, sambung Agung, akan digunakan untuk penyelesaian pabrik di Indarung dan Rembang. Sedangkan sisanya akan digunakan untuk pembangunan pabrik di Aceh dan Kupang.

"Tapi Aceh kan multiyears, jadi tidak dihabiskan semua. Lalu, kami juga butuh untuk di teknologi informasi dan pemeliharaan,” imbuhnya.

Ditengah situasi industri saat ini yang masih kelebihan pasokan (over supply), Semen Indonesia menargetkan mempertahankan pangsa pasar sebesar 42 persen. Agung tak ingin bermimpi lebih untuk menguasai lebih banyak pangsa pasar di Indonesia dengan situasi seperti ini.

"Kami pertahankan saja sudah bagus. Kami nggak mungkin merebut pangsa pasar perusahaan asing yang lain, karena mereka juga bakal bertahan abis-abisan,” terang dia.

Sekadar informasi, Semen Indonesia tengah menjajaki melakukan akuisisi salah satu perusahaan luar negeri. Rencananya akuisisi tersebut akan dilakukan tahun ini. Sayang, Agung masih bungkam untuk menceritakan hal itu lebih detil lagi.

"Ada beberapa perusahaan, tapi belum bisa disampaikan, rencananya ke luar negeri,” pungkasnya. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER