Tutup Pekan, IHSG Dibayangi Profit Taking

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Jumat, 27 Jan 2017 09:22 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan dibayangi aksi ambil untung menyusul koreksi sejumlah harga komoditas logam dan penguatan dolar AS.
Indeks Harga Saham Gabungan dibayangi aksi ambil untung menyusul koreksi sejumlah harga komoditas logam dan penguatan dolar AS. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak variatif cenderung melemah pada perdagangan terakhir pekan ini, karena dibayangi aksi ambil untung (profit taking) menyusul koreksi sejumlah harga komoditas logam dan penguatan dolar AS.

Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto mengatakan tadi malam bursa Wall Street AS bergerak bervariasi cenderung konsolidasi setelah indeks Dow Jones menembus level 20.000.

Indeks Dow Jones tadi malam tutup di 20.100,91 menguat 0,16 persen. Indeks S&P dan Nasdaq masing-masing koreksi tipis 0,07 persen dan 0,02 persen di 2.296,68 dan 5.655,17. Pasar lebih focus pada rilis laba sejumlah emiten sektoral.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sedangkan harga minyak mentah tadi malam menguat 1,8 persen di US$53,73 per barel. Harga komoditas logam di LME kemarin koreksi, seperti nikel anjlok 4 persen di US$9.352 per metrik ton, harga timah turun 1,8 persen di US$20.062 per metrik ton," ujarnya dalam riset, Jumat (27/1).

Ia menambahkan, dolar AS tadi malam kembali menguat atas sejumlah mata uang dunia. Pasar juga mencermati ketegangan hubungan antara Meksiko dan AS pasca keputusan Trump membangun tembok perbatasan antara kedua negara tersebut.

Sementara IHSG pada perdagangan kemarin berhasil melanjutkan penguatannya bergabung dengan tren bullish pasar saham global dan kawasan Asia. IHSG ditutup di 5317,633 atau menguat 23,851 poin (0,45 persen).

"Ini merupakan posisi penutupan IHSG tertinggi sejak perdagangan 9 Januari lalu. Penguatan rupiah atas dolar AS dan rebound sejumlah harga komoditas logam turut menopang penguatan IHSG," jelasnya.

Sentimen positif pasar, lanjutnya, terutama merespon kebijakan ekonomi Trump yang akan memotong sejumlah aturan dan pajak yang bertujuan mendongkrak pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

Sejumlah perintah eksekutif yang ditandatangani Trump dalam beberapa hari terakhir sejak dilantik akhir pekan lalu dinilai positif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi negara tersebut. 

David menyatakan, melanjutkan perdagangan akhir pekan ini, penguatan IHSG akan tertahan dibayangi aksi ambil untung menyusul koreksi di sejumlah harga komoditas logam dan penguatan kembali dolar AS yang bisa berimbas ke rupiah.

"IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dengan support di 5.280 dan resisten di 5.330 cenderung koreksi," jelasnya. 

Di sisi lain, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan IHSG masih berada dalam rentang konsolidasi wajar dan terus berusaha untuk dapat menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik.

"Demikianlah proses pergerakan IHSG saat ini, support tetap setia berada pada level 5.221 yang terjaga cukup kuat sembari menanti level resisten 5.336 yang siap untuk ditembus. Capital inflow yang mulai berangsur terjadi akan menambah kekuatan naik," katanya. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER