Jakarta, CNN Indonesia -- PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) akhirnya melego saham konsensi jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) ke tangan Grup Astra, melalui PT Astratel Nusantara dengan mahar senilai total Rp2,56 triliun.
Wakil Direktur Utama Surya Semesta Eddy Purwana Wikanta mengatakan terdapat rencana atas saham-saham milik PT Karsa Sedaya Sejahtera, entitas anak perseroan, dalam PT Baskhara Utama Sedaya dan hak atas kepentingan utang.
Adapun kepentingan utang tersebut dimiliki Karsa Sedaya terhadap Baskhara Utama dan PT Lintas Marga Sedaya, entitas anak dari Baskhara Utama yang 45 persen sahamnya dimiliki oleh Baskhara Utama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam perjanjian pertama, pihak yang bertransaksi adalah Karsa Sedaya selaku penjual dan Astratel Nusantara selaku pembeli. Adapun nilai transaksi disepakati sebesar Rp2,34 triliun. Eddy menjelaskan, keduanya tidak ada hubungan afiliasi.
“Tujuan transasksi adalah divestasi atas saham-saham dalam Baskhara Utama dan kepentingan utang yang dimiliki, untuk dapat memperoleh modal tambahan guna membuka peluang investasi baru. Penggunaan dana hasil transaksi ini belum ditentukan,” jelasnya dalam keterbukaan kepada Bursa Efek Indonesia, Senin (30/1).
Sehubungan dengan rencana penjualan saham tersebut, Eddy menyatakan pada tanggal 26 Januari 2017 pihaknya dengan Astratel telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat.
Sementara dalam perjanjian kedua, Eddy menjelaskan pihak yang bertransaksi adalah PT Nusa Raya Cipta Tbk selaku penjual, dan Astratel selaku pembeli. Adapun nilai transaksi yang disepakati sebesar Rp223 miliar.
Investor Relations Surya Semesta Erlin Budiman menjelaskan, pihaknya telah mendapatkan penawaran dari berbagai perusahaan, baik perusahaan tercatat atau terbua dan perusahaan tertutup sejak tahun lalu. Namun, perusahaan belum melakukan kesepakatan dengan perusahaan manapun hingga saat ini.
"Kami masih belum ada yang deal, jadi kami masih terbuka. Kalau ada kesempatan dan harganya bagus kami terbuka untuk diskusi," ungkap Erlin saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (20/1).
Erlin mengungkapkan, penjualan sahamnya di Lintas Marga bukanlah hal urgensi bagi perusahaan. Sehingga, pihaknya tidak melakukan pemasaran atau mengumumkan secara menggebu-gebu terkait rencananya mendivestasikan sahamnya.
"Kami tidak aktif menawarkan, kami liat bisnis toll road masih baik tapi kalau harga baik ya kami buka," terang dia.
Sekadar informasi, Surya Internusa memiliki saham di Lintas Marga sebesar 22,7 persen secara tidak langsung atau melalui PT Bhaskara Utama Sedaya (BUS).
Namun, untuk jumlah saham Surya Semesta di Bhaskara Utama sendiri berjumlah 60 persen, sedangkan sisanya kini digenggam oleh anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) yakni, PT Astratel Nusantara (Astratel) sebesar 40 persen. Sementara itu, Lintas Marga sendiri merupakan operator yang memegang konsesi ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali).