Integrasi Penganggaran Bergantung Menkeu dan Kepala Bappenas

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Selasa, 31 Jan 2017 23:37 WIB
Presiden Jokowi disebut mempercayakan target integrasi perencanaan dan penganggaran pembangunan kepada Sri Mulyani dan Bambang Brodjonegoro.
Presiden Jokowi disebut mempercayakan target integrasi perencanaan dan penganggaran pembangunan kepada Sri Mulyani dan Bambang Brodjonegoro. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyebut latar belakang ilmu serta pengalaman kerja Sri Mulyani dan Bambang Brodjonegoro akan sangat berpengaruh pada kesuksesan sistem integrasi perencanaan dan penganggaran pembangunan nasional.

Bambang yang sempat menjabat menteri keuangan pada Kabinet Kerja kini duduk sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Sementara itu, Sri untuk kedua kalinya memikul jabatan menteri keuangan.

"Pengalaman itu digabungkan sehingga terintegrasi dan memudahkan pemerintah, terutama presiden dan wakil presiden, untuk mengecek performa masing-masing lembaga," kata Pramono di Kompleks Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pramono menuturkan, integrasi penganggaran vital pada target percepatan dan efisiensi pembangunan nasional. Selama ini perencanaan dan penganggaran pembangunan dibahas terpisah, termasuk saat pemerintah membahasnya bersama DPR.

Perencanaan merupakan bagian Bappenas. Sementara itu, anggaran menjadi ranah Kementerian Keuangan.

"Hal itu sudah berjalan dari waktu ke waktu dan menyebabkan inefisiensi, tidak produktif, dan membuka peluang negosiasi dan intervensi terhadap perencanaan dan penganggaran," ucap Pramono.
Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menyiapkan peraturan pemerintah yang akan menjadi payung hukum penyatuan perencanaan dan penganggaran pembangunan.

Dalam rapat terbatas Selasa siang, Jokowi menyebut pembangunan nasional seharusnya tidak bertele-tele. Ia yakin sinkronisasi dua hal itu dapat mengoptimalkan pembangunan nasional terutama program prioritas pemerintah.

"Saya tidak mau mengulang terus lagu lama. Tidak sinkron antara yang direncanakan dan dianggarkan. Seolah-olah dua rezim, perencanaan dan penganggaran," kata Jokowi. (abm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER