Pendapatan Antam Merosot Akibat Penjualan Emas Melorot

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Rabu, 01 Feb 2017 17:07 WIB
Emas merupakan penyumbang pendapatan tertinggi Antam dengan angka 61 persen dari total penjualan yang belum diaudit sepanjang 2016.
Emas merupakan penyumbang pendapatan tertinggi Antam dengan angka 61 persen dari total penjualan yang belum diaudit sepanjang 2016. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Aneka Tambang Tbk (Antam) membukukan penjualan yang belum diaudit (unaudited net sales) sebesar Rp9,11 triliun sepanjang tahun 2016. Realisasi ini turun 13,48 persen dibanding capaian tahun lalu sebesar Rp10,53 triliun.

Mengutip laporan resmi perusahaan, anjloknya nilai penjualan tahun lalu disebabkan oleh volume penjualan emas. Tercatat, volume penjualan emas Antam pada tahun lalu sebesar 10.227 kilogram (kg) atau menurun 27,87 persen dibanding penjualan 2015 sebesar 14.179 kg.

Akibatnya, pendapatan dari penjualan emas turun dari posisi Rp7,31 triliun pada 2015 ke angka Rp5,54 triliun di tahun kemarin. Hal ini berimbas signifikan kepada total pendapatan mengingat sebagian besar pendapatan Antam dihasilkan dari penjualan emas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, produksi emas perusahaan di tahun lalu hanya turun 0,09 persen ke angka 2.208 kg dari posisi tahun sebelumnya 2.210 kg.

"Emas merupakan penyumbang tertinggi dengan angka 61 persen dari total penjualan yang belum diaudit sepanjang tahun 2016," ujar Sekretaris Perusahaan Antam, Trenggono Sulistio melalui laporan resmi, dikutip Rabu (1/2).

Demi mengoptimalisasi penjualan emas, perusahaan tetap menjalankan inovasi dengan mengutilisasi motif batik di produk logam mulia. Hal ini juga dimaksudkan untuk memanfaatkan harga komoditas yang tengah menanjak beberapa waktu belakangan ini.

"Antam juga berencana untuk menjajaki pasar ekspor menjanjikan seperti Asia dan Afrika," terangnya.


Beruntungnya, Antam berhasil menahan penurunan pendapatan dari berjualan emas dengan mencatat peningkatan penjualan komoditas lainnya. Volume penjualan feronikel Antam tercatat meningkat 12,04 persen, perak naik 38,82 persen, sedangkan penjualan bauksit bertambah 59,11 persen.

Bahkan, volume penjualan ore nikel melonjak tajam 1.471 persen menjadi 734,88 ribu wet metric ton (wmt) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 46.751 wmt. Perusahaan mengatakan, sebagian besar penjualan ini ditujukan bagi bahan baku smelter yang dioperasikan oleh pihak ketiga.

Hasilnya, Antam membukukan pendapatan penjualan nikel ore sebesar Rp295 miliar, atau melesat dari posisi tahun sebelumnya Rp10,91 miliar. Setidaknya, kontribusi ore nikel ini bisa menahan penurunan pendapatan perusahaan gara-gara anjloknya penjualan emas. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER