Antam Siap Sedot Duit Repatriasi dari 12 Bank Persepsi

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Jumat, 02 Sep 2016 07:22 WIB
Hal itu dilakukan manajemen Antam setelah pemerintah menetapkan emas sebagai salah satu instrumen penyerap dana repatriasi hasil amnesti pajak.
Hal itu dilakukan manajemen Antam setelah pemerintah menetapkan investasi emas sebagai salah satu instrumen penyerap dana repatriasi hasil amnesti pajak. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam mengaku telah berkoordinasi dengan 12 bank persepsi untuk ikut andil dalam program amnesti pajak. Pasalnya, pemerintah menetapkan investasi emas sebagai salah satu instrumen penyerap dana repatriasi hasil amnesti pajak.

Direktur Keuangan Antam Dimas Wikan Pramudhito mengatakan, perusahaan menyambut positif terbitnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Republik Indonesia Nomor 122/PMK.08/2016 tentang Penempatan Investasi Di Luar Pasar Keuangan Dalam Rangka Pengampunan Pajak.

Dalam PMK itu disebutkan, pemerintah memperbolehkan wajib pajak pemohon tax amnesty untuk menginvestasikan dana repatriasi pada sektor non finansial, salah satunya dalam bentuk investasi pembelian emas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Investasi tersebut memiliki kriteria yaitu merupakan emas batangan/lantakan produksi dalam negeri dengan kadar kemurnian 99,99 persen yang terakreditasi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan/atau London Bulion Market Association (LBMA).

“Saat ini Antam merupakan satu-satunya produsen emas yang memiliki sertifikasi LBMA di Indonesia,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (1/9).

Demi menggenjot penjualan melalui serapan dana repatriasi amnesti pajak itu, Dimas mengaku Antam telah melakukan koordinasi dengan bank persepsi. Seperti diketahui, bank persepsi merupakan bank yang ditunjuk pemerintah untuk memudahkan akses nasabah dalam menginvestasikan dananya ke berbagai instrumen keuangan.

Bank-bank yang ditunjuk tersebut harus memiliki akses terhadap perusahaan sekuritas hingga manajer investasi.

“Unit bisnis logam mulia kami sudah menyiapkan strategi pemasaran dan melakukan koordinasi dengan 12 bank persepsi,” ungkapnya.

Sayangnya, Dimas tidak hafal bank mana saja yang digandeng perusahaan untuk berkoordinasi menarik dana repatriasi amnesti pajak. Namun, ia memastikan seluruh bank pelat merah ikut serta dalam koordinasi tersebut.

“Ada banyak, yang jelas bank BUMN [Badan Usaha Milik Negara] ikut semua. Mereka akan jadi gateway kami,” jelasnya.

Kendati memperoleh angin segar untuk menjual produk emas, Dimas mengaku perusahaan belum merevisi target penjualan tahun ini. Pada tahun ini, Antam menargetkan penjualan emas di angka 11 ton. Sepanjang semester I 2016, Antam telah menjual 5,39 ton emas

“Dana repatriasi masih malu-malu, maka belum ada rencana revisi target penjualan emas. Yang jelas kami optimistis tahun ini bisa positif. Semester I ini kami telah membukukan laba bersih,” kata Dimas.

Produsen emas milik negara ini mencetak laba bersih sebesar Rp11 miliar pada enam bulan pertama tahun 2016. Penjualan bersih Antam tercatat senilai Rp4,16 triliun dengan komoditas emas menjadi kontributor terbesar dengan kontribusi 68 persen atau Rp2,84 triliun. (gir/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER