Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong meramal kondisi ekonomi sampai semester I mendatang sangat tepat untuk merayu investor menanamkan modalnya di Indonesia.
Thomas menjelaskan, sejak Donald Trump dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) pada 27 Januari 2017 pergerakan dolarnya cenderung melemah. Kondisi ini patut dimanfaatkan untuk menarik banyak investor.
"Ini ruang nafas bagi saya, belum tentu akan terus seperti ini," ucap Lembong, Rabu (8/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah ditutup menguat ke Rp13.327 per dolar AS, atau naik 2 poin (0,01 persen) setelah bergerak di kisaran Rp13.315-Rp13.355.
Menurutnya, kondisi ini tak akan berlangsung lama. Bahkan ia menilai selepas kuartal II ini kondisi akan memburuk. Artinya, dolar diprediksi mulai menunjukkan taringnya kembali seiring menguatnya perekonomian AS dibawah kepemimpinan Trump.
"Saya takutnya pertengahan tahun mungkin kondisi akan memburuk," jelas Thomas.
Sayangnya, mantan Menteri Perdagangan enggan menyebut secara spesifik berapa target investasi yang masuk sepanjang semester I tahun ini. Namun untuk menjaga iklim investasi yang baik, Thomas menilai diperlukan terobosan baru demi menarik investor datang ke Indonesia.
BKPM menargetkan realisasi investasi pada tahun ini sebesar Rp678 triliun atau naik 10,64 persen jika dibandingkan dengan realisasi investasi sepanjang 2016 Rp612,8 triliun.
Realisasi investasi sepanjang 2016 tersebut mengalami kenaikan 12,3 persen dibanding realisasi investasi 2015 sebesar Rp545,4 triliun. Bahkan, angka ini lebih tinggi 3,02 persen dibanding target yang ditetapkan pemerintah Rp594,8 triliun.
(gen)