BTN Berani Kasih Bunga 6 Persen untuk Nasabah KPR Mikro

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Kamis, 09 Feb 2017 17:07 WIB
KPR Mikro BTN akan membiayai rumah dengan harga maksimal Rp75 juta per unit, dengan setoran uang muka maksimal 10 persen.
KPR Mikro BTN akan membiayai rumah dengan harga maksimal Rp75 juta per unit, dengan setoran uang muka maksimal 10 persen. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), berencana meluncurkan produk pembiayaan mikro terbarunya di Semarang, Jawa Tengah. KPR Mikro ini merupakan produk pembiayaan terbaru yang ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan tidak tetap, dan bergabung dalam sebuah komunitas atau paguyuban.

Untuk mengakomodasi itu, BTN menjalin bekerja sama dengan sesama badan usaha milik negara, yakni Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) sebagai penyedia rumah dan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) sebagai lembaga pembiayaan sekunder perumahan.

Direktur Consumer BTN Handayani menuturkan, KPR Mikro ini nantinya akan membiayai rumah atau tanah dengan harga maksimal Rp75 juta per unitnya. Adapun besaran bunga yang ditawarkan antara 6 persen hingga 7,5 persen dengan setoran untuk Uang Muka (DP) paling tinggi 10 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Handayani menjelaskan, untuk mendapatkan fasilitas ini, para anggota komunitas nantinya bisa mengajukan KPR Mikro tersebut melalui ketua komunitas tempatnya bergabung. Misalkan komunitas pedagang sayur, nantinya ketua komunitas akan melakukan seleksi anggota yang memiliki kemampuan pembayaran angsuran.

Untuk mendapatkan fasilitas ini, nasabah juga harus memiliki kriteria sanggup membayar cicilan KPR paling tidak kurang dari 25 persen dari penghasilan keluarga per bulan dengan jangka waktu maksimal 10 tahun.

"Pembayaran cicilan bisa dilakukan secara harian, mingguan, bulanan, dan dapat dijemput atau autodebet," jelas Handayani di Menara BTN, Kamis (9/2).

Untuk mendapatkan fasilitas tersebut, nasabah harus menyertakan jaminan atau agunan berupa Sertifikat Hak Tanggungan (SHT) dan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT), sesuai dengan kriteria masing-masing kategori.

"Yang pasti harus memiliki tabungan di BTN dan aktif minimal tiga bulan," ujarnya.

Bisnis KPR Mikro dinilai akan menjadi andalan BTN dalam menggarap segmen baru. Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, dalam penyalurannya pihaknya akan menargetkan pekerja mikro, seperti nelayan, petani, penjual makanan keliling dan pekerja informal lain yang memperoleh pendapatan tidak tetap sebagai langkah awal.

"KPR Mikro target nilainya bisa sampai Rp200 miliar-Rp300 miliar, kalau unitnya banyak. Nanti pelaksanaan ini kita kerja sama dengan Perum Perumnas," kata Maryono. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER