ANALISIS

Menjelaskan Kenaikan Indeks Sektor Industri Dasar Pekan Lalu

CNN Indonesia
Senin, 13 Feb 2017 09:40 WIB
Barito Pacific, Chandra Asri, dan Semen Indonesia menjadi tiga emiten yang mengalami penguatan saham tertinggi pekan lalu. Berikut penjelasannya.
Pabrik petrokimia Chandra Asri. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kenaikan harga saham emiten yang berada dalam sektor industri dasar sepanjang pekan lalu membuat indeks sektor tersebut berhasil menguat hingga 2,73 persen ke level 571,675 dari sebelumnya berada di level 556,492.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), jika dibandingkan dengan tujuh indeks sektor lainnya yang mengalami kenaikan, sektor industri dasar menjadi sektor yang mengalami kenaikan paling tinggi. Sementara itu, ada tiga sektor yang melemah diantaranya, sektor tambang, aneka industri, dan perdagangan.

Analis senior Binaartha Securities Reza Priyambada menilai, kenaikan indeks sektor industri dasar sepanjang pekan ditopang oleh kenaikan harga saham emiten PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, meski memang kenaikan indeks sektor industri dasar biasanya erat kaitannya dengan harga saham emiten semen. Namun, bukan berarti hanya emiten semen yang mendorong kenaikan industri dasar secara umum.

"Chandra Asri dan Barito Pacific ini kan kapitalisasi pasanya juga tinggi, otomatis kenaikan harga sahamnya mempengaruhi kenaikan indeks sektor industri," ungkap Reza kepada CNNIndonesia.com, dikutip Senin (13/2).

Kapitalisasi pasar Barito Pacific sendiri sebesar Rp16,54 triliun, sedangkan Chandra Asri sebesar Rp76,58 triliun. Sementara itu, jika dilihat harga saham keduanya memang mengalami peningkatan sepanjang pekan lalu. Untuk Barito Pacific, harga sahamnya naik hingga 19,69 persen sepanjang pekan lalu, kemudian Chandra Asri naik 3,21 persen.

"Kalau Barito Pacific ini naik karena manajemen perusahaan optimis kinerja 2016 dan 2017 akan membaik sehingga direspons positif oleh pasar, dan Chandra Asri sebagai anak usaha mengikuti sentimen positif tersebut," kata Reza.

Sementara itu, pergerakan saham Semen Indonesia sepanjang pekan lalu sebesar 5,12 persen. Namun, khusus untuk Indocement Tunggal tercatat turun sepanjang pekan lalu sebesar 2,1 persen. Jika dilihat pergerakan saham Indocement, sebenarnya harga terus bergerak naik sejak awal pekan hingga Kamis (9/2). Hanya saja, pada akhir pekan lalu harga sahamnya yang sudah naik tinggi hingga Rp15.975 anjlok ke level Rp15.100.

"Itu kelihatannya karena hanya teknikal saja, tidak ada pemberitaan yang signifikan juga sebenarnya. Kadang-kadang memang harga saham bisa turun drastis secara tiba-tiba tanpa ada penyebab pasti, tergantung investornya," papar Reza.

Namun, secara keseluruhan Reza menilai belum ada pemberitaan atau data yang spesifik atau baru yang membuat beberapa harga saham emiten tersebut menguat sepanjang pekan lalu.

"Kalau diperhatikan sebenarnya tidak ada informasi baru, terutama semen," imbuh dia.

Potensi Koreksi

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER