Jakarta, CNN Indonesia -- Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 lalu berhasil mendarat di angka 5,02 persen. Lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2015 yang sebesar 4,79 persen. Gubernur Bank Indonesia Agus D.W Martowardojo menyebut, angka tersebut dinilai masih cukup baik jika dibandingkan dengan negara-negara di dunia lainnya yang hanya tumbuh 1-2 persen bahkan negatif.
"Kita mensyukuri di tahun 2016 kita bisa menjaga pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02 persen Begitu banyak negara yang ekonominya tumbuh tidak dengan baik. Bahkan harus mengalami pertumbuhan ekonomi yang minus. Kita berbangga bahwa tingkat inflasi bisa kita jaga dengan baik," ujar Agus dalam acara Presidential Lecture di BI Institute, Senin (13/2).
Tahun 2016 lalu, kondisi inflasi di Indonesia mencapai 3,02 persen lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar 3,35 persen. Selain inflasi, kondisi neraca pembayaran Indonesia juga mengalami surplus hingga US$12 miliar dengan defisit transaksi berjalan mencapai 0,8 persen di kuartal IV 2016. Serta cadangan devisa yang mencapai US$116,9 miliar hingga akhir 2016.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita bisa menjaga nilai tukar rupiah dan inflasi. Supaya masyarakat tidak tercuri penghasilan riilnya karena harga harga barang dan jasa yang meningkat," ujarnya.
Mantan Menteri Keuangan itu menilai, pertumbuhan ekonomi yang positif tersebut bisa dicapai berkat Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas. Kompetensi SDM Indonesia menurutnya sudah teruji dalam menghadapi pelemahan ekonomi global yang terjadi sepanjang tahun lalu.
"Tidak mungkin kita bisa mencapai prestasi yang baik apabila Indonesia tidak dipimpin oleh negarawan-negarawan yang handal. Tidak mungkin mencapai kondisi yang baik seperti sekarang dan dapat sustainable. Kalau kita tidak mempunyai SDM yang berkualitas
Menurutnya untuk membentuk SDM yang berkualitas di Indonesia, pemerintah dan pemangku kebijakan lainnya tidak bisa hanya mengandalkan intelijensi, kompetensi dan kapasitas masyrakat. Pembangunan integritas dan karakter dinilai menjadi kunci untuk membentuk SDM yang bisa diandalkan untuk membangun negara.
BI sendiri saat ini telah memiliki Bank Indonesia Institute yang berfungsi untuk melakukan kajian, pendidikan dan bagi para pegawai bank sentral dalam sektor keuangan domestik maupun global.
"SDM yang berkualitas mampu menjadi contoh dalam kepimimpinan yang prima. Dengan kepimimpinan yang tadi menjadikan Indonesia sebagai negara yang stabil," pungkasnya.