Jakarta, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura (Persero) II mengucurkan dana Rp625 miliar untuk pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta dalam meningkatkan kapasitas landas pacu (runway) agar dapat menampung 86 penerbangan per jam.
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, tujuan pengembangan di sisi udara, utamanya untuk memperlancar arus lalu lintas pesawat ketika berada di darat.
"Juga demi faktor keselamatan sehingga program IRC 86 [pengembangan kapasitas hingga 86 penerbangan per jam] dapat diterapkan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta," katanya seperti dilansir dari
Antara, Senin (20/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awaluddin menambahkan, di samping pengembangan infrastruktur, juga diperlukan kerja sama dengan institusi lain, yakni AirNav Indonesia dan maskapai agar implementasi IRC 86 berjalan sukses.
Pengembangan yang dilakukan itu, antara lain, perluasan beberapa wilayah apron dan taxiway di zona utara dan selatan, kemudian penambahan jalur penghubung taxiway serta penambahan satu rapid exit taxiway di zona utara. Total terdapat 12 proyek pengembangan sisi udara yang tengah dilakukan saat ini.
Ia berharap, seluruh proyek tersebut dapat tuntas sesuai jadwal sehingga program IRC 86 dapat diimplementasikan pada akhir tahun ini atau paling lambat awal tahun depan.
"Apabila kapasitas dua runway dapat bertambah menjadi 86 penerbangan per jam, dari saat ini 72 penerbangan per jam, diharapkan rute baru khususnya penerbangan internasional akan bertambah di samping tentunya peningkatan kapasitas akan membuat waktu ketepatan atau *on-time-performance* maskapai semakin baik," paparnya.
Selain pengembangan sisi udara untuk implementasi IRC 86, di Bandara Internasional Soekaro-Hatta juga telah dimulai pembangunan infrastruktur yang juga berada di sisi udara yakni east cross taxiway yang menghubungkan runway utara dan selatan.
Dalam waktu dekat, pengembangan lainnya sisi udara juga akan dilakukan, yaitu pembangunan runway ketiga.
Rangkaian pengembangan di sisi udara tersebut mengikuti pengembangan yang dilakukan di sisi darat, antara lain, pembangungan kawasan Terminal 3, Skytrain, stasiun kereta bandara, cargo village, serta revitalitasi Terminal 1 dan 2.