Semarang, CNN Indonesia -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meluncurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BTN Mikro kepada 300 pedagang mie dan baso yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (Apmiso) Jawa Tengah.
Untuk tahap awal, BTN telah menyetujui pemberian kredit mencapai Rp15 miliar kepada 300 pedagang yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota di Jawa Tengah.
"Pedagang mie bakso ada yang mengajukan Rp20 juta, Rp50 juta, dan Rp75 juta sesuai dengan batas maksimal yang kami berikan," ujar Direktur Utama Bank BTN Maryono, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (24/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 300 pedagang mie dan bakso tersebut, beberapa pedagang yang menggunakan fasilitas kredit untuk membeli rumah baru, membeli rumah kedua (second), membangun rumah di atas tanah yang telah dimiliki, hingga memperbaiki rumah atau renovasi. Fasilitas KPR BTN Mikro ini memang diperbolehkan untuk empat tipe kepemilikan rumah tersebut.
Maryono memastikan, para pedagang yang mendapat persetujuan KPR BTN Mikro telah memenuhi sejumlah persyaratan. Pertama, para pedagang telah membuka tabungan di Bank BTN minimal selama tiga bulan dengan nominal setara cicilan bulanan kredit yang diajukan.
Kedua, para pedagang telah menjalani usahanya minimal satu tahun dengan rata-rata penghasilan berkisar Rp1,8 juta - Rp2,8 juta per bulan. Ketiga, tergabung dalam komunitas atau koperasi pedagang dan mendapatkan rekomendasi KPR BTN Mikro.
"Yang penting, mereka tergabung dalam komunitas pedagang atau koperasi, serta merupakan binaan Kementerian Koperasi dan UKM dengan penilaian baik," katanya.
Adapun, fasilitas kredit yang ditawarkan Bank BTN, antara lain pemohon kredit berhak mengajukan kredit dengan batas maksimal Rp75 juta per orang. Selain itu, uang muka (down payment/DP) mulai dari satu persen untuk pembeliann rumah pertama dan DP 10 persen untuk pembangunan rumah atau renovasi.
Fasilitas lain, promo bunga kredit pasti sebesar 7,99 persen per tahun. Kemudian, kredit dapat diangsur per hari, per minggu atau per bulan sesuai dengan kemampuan pedagang, serta pilihan jangka waktu mengangsur kredit mencapai 10 tahun.
Maryono mengungkapkan, pedagang bisa mengajukan kredit secara berulang. Terakhir, KPR BTN Mikro disertai dengan asuransi kredit properti.
Melalui produk KPR BTN Mikro, Maryono berharap, dapat meningkatkan pertumbuhan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di sektor informal, termasuk petani dan nelayan.
"Dengan KPR Mikro, BTN membuka ruang bagi masyarakat yang lebih luas dalam memperoleh akses pembiayaan perumahan," imbuh dia.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menilai, terobosan dari BTN mampu meningkatkan pertumbuhan jumlah rumah bagi MBR, sekaligus mendukung tercapainya program satu juta rumah, seperti yang diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Pada 2015 lalu, kami capai pembangunan 700 ribu unit rumah untuk MBR. Tahun lalu, lebih dari 800 ribu. Semoga dengan program ini, kami bisa tembus satu juta rumah," kata Basuki yang turut hadir dalam acara perilisan KPR BTN Mikro.
Selain itu, Basuki berharap, Bank BTN mampu memperluas pemberian KPR Mikro kepada pekerja di sektor informal lainnya, misalnya komunitas tukang cukur rambut di Garut, Jawa Barat hingga komunitas-komunitas pekerja informal lain di seluruh Indonesia.
(bir)