Dana BUMN dan BUMD di BTN Meningkat 15 Persen

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Kamis, 29 Des 2016 17:45 WIB
Hingga November 2016, dana BUMN dan BUMD yang dikantongi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencapai Rp23,04 triliun.
Hingga November 2016, dana BUMN dan BUMD yang dikantongi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencapai Rp23,04 triliun. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk membukukan kenaikan dana himpunan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Hingga November 2016, dana BUMN dan BUMD yang dikantongi perseroan mencapai Rp23,04 triliun.

"Hitungan per November 2016, dana simpanan dari BUMN dan BUMD meningkat 15 persen secara year on year," ujar Direktur Utama Bank BTN Maryono usai penandatanganan nota kesepahaman di Gedung Kementerian BUMN, Kamis (29/12).

Menurut Maryono, emiten bersandi saham BBTN ini masih mencatat pertumbuhan bisnis di atas laju industri perbankan. Buktinya, aset perseroan tumbuh 18,56 persen dari Rp167,28 triliun pada November 2015 menjadi Rp198,34 triliun pada November 2016.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kredit dan pembiayaan BTN naik 17 persen menjadi Rp157,93 triliun dari Rp134,97 triliun pada November 2015. Kemudian, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun juga melesat lebih tinggi di level 21,96 persen dari Rp121,68 triliun pada November 2015 menjadi Rp148,41 triliun pada periode yang sama tahun.

Sebagai strategi, BTN baru saja menandatangani kerja sama dengan tujuh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam kerja sama tersebut, perseroan menawarkan fasilitas kredit pemilikan rumah bagi sekitar 21.250 karyawan perusahaan pelat merah.

"Kerja sama ini untuk meningkatkan penghimpunan dana dan penyaluran kredit perseroan. Selain itu juga meningkatkan jumlah pasokan rumah," kata Maryono.

Fasilitas yang dimaksudkan adalah kredit atau pembiayaan yang menawarkan suku bunga kompetitif, jasa layanan dana, hingga jasa perbankan lainnya.

"Kerja sama ini juga bermanfaat bagi peningkatan kredit dan perhimpunan dana perseroan. Ini juga sejalan dengan strategi kami untuk terus mencatatkan pertumbuhan bisnis yang saat ini masih berada di atas industri perbankan nasional," imbuhnya. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER