Luhut: Chevron Singgung Perpanjangan Operasional Blok Rokan

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Jumat, 24 Feb 2017 19:05 WIB
Menurut Luhut, Chevron tengah mengevaluasi beberapa aspek keekonomiannya jika melanjutkan pengelolaan di blok migas Riau.
Menurut Luhut, Chevron tengah mengevaluasi beberapa aspek keekonomiannya jika melanjutkan pengelolaan di blok migas Riau. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut PT Chevron Pacific Indonesia mulai mempertimbangkan kelanjutan operasional Wilayah Kerja (WK) Rokan, meskipun kontrak bagi hasil produksi (Production Sharing Contract/PSC) baru akan berakhir pada 2021 mendatang.

Luhut mengatakan, saat ini, perusahaan asal Amerika Serikat tersebut tengah mengevaluasi beberapa aspek jika melanjutkan pengelolaan di blok migas Riau tersebut. Kendati demikian, masih belum ada jawaban secara pasti ihwal lanjut atau tidaknya PSC Chevron di blok Rokan.

"Mereka lagi evaluasi dan sedang hitung aspek keekonomiannya," ujar Luhut ditemui di Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman, Jumat (24/2).

Bahkan, menurutnya, Chevron juga sudah membicarakan operasional blok Rokan dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Namun, ia belum tahu status terakhir ihwal pembahasaan tersebut.

"Ini sudah disampaikan ke Kementerian ESDM dan nanti biar mereka urus sesuai prosedurnya," tuturnya.

Sebagai informasi, Chevron mulai mengelola blok Rokan sejak 1971 silam dengan luas wilayah 6.264 kilometer (km) persegi.

Menurut data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas), produksi minyak di blok Rokan pada tahun 2016 tercatat sebesar 251,9 ribu barel per hari atau lebih besar dibanding rencana kerja dan anggaran (Work Program and Budget/WP&B) sebesar 250,3 ribu barel per hari.

Produksi minyak dari blok Rokan tercatat 30,31 persen dari produksi nasional yang mencapai 831 ribu barel per hari pada tahun lalu. Dengan pencapaian ini, blok Rokan merupakan kontributor terbesar produksi minyak nasional.

Sementara itu, Chevron menargetkan produksi minyak siap jual (lifting) minyak sebesar 233,90 ribu barel per hari pada tahun ini. Angka ini menurun 7,8 persen dibandingkan realisasi lifting tahun lalu yang sebesar 253,78 ribu barel per hari.


ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(bir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER