Rupiah Topang Laju IHSG Sepanjang Pekan

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Sabtu, 25 Feb 2017 12:28 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan pekan ini menguat tipis 0,65 persen dibanding pergerakan IHSG pada pekan sebelumnya yang melemah 0,39 persen.
Indeks Harga Saham Gabungan pekan ini menguat tipis 0,65 persen dibanding pergerakan IHSG pada pekan sebelumnya yang melemah 0,39 persen. (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini mampu menguat tipis 0,65 persen jika dibandingkan dengan pergerakan IHSG pada pekan sebelumnya yang melemah 0,39 persen.

IHSG pekan lalu hanya mampu melaju hingga ke level Rp5.350, sedangkan pekan ini IHSG berakhir di level 5.385. Sementara itu, kapitalisasi pasar juga ikut tumbuh 0,66 persen dari Rp5.811 triliun menjadi Rp5.849 triliun pada pekan ini.

Analis Samuel Sekuritas Muhammad Al Fatih menyebut, penguatan laju IHSG sepanjang pekan ini didorong oleh nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang bergerak menguat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah ditutup menguat pada akhir pekan ini ke Rp13.331 per dolar AS, atau naik 20 poin (0,15 persen) setelah bergerak di kisaran Rp13.318-Rp13.342.

Hal ini disebabkan, investor memutuskan untuk berhati-hati dalam investasi karena Presiden AS Donald Trump belum juga memberikan kepastian terhadap beberapa rencana kebijakan yang akan diberlakukannya di negeri paman sam tersebut.

"Ini bikin dolar AS melemah, imbas hasil obligasinya juga melemah. Jadi investor keluar dari AS. Nah, efeknya sebagian masuk ke emerging market, termasuk Indonesia," kata Al Fatih kepada CNNIndonesia.com, Jumat (24/2).

Selain itu, pergerakan pasar modal dalam negeri juga ditopang oleh aksi beli yang dilakukan pada saham lapis ke-dua dan ke-tiga oleh investor.

"Laporan keuangan emiten yang mencatat pertumbuhan juga menambah sentimen di pasar modal," imbuhnya.

Sementara itu, mayoritas indeks sektoral tercatat menguat sepanjang pekan ini. Bila dirinci, tujuh indeks sektoral mengalami penguatan dan sisanya tercatat negatif. Sektor aneka industri berhasil memimpin indeks sektoral sepanjang pekan hingga tiga persen menjadi 1.325,783 dari sebelumnya 1.365,621.

Selain aneka indutri, enam sektor lainnya yang menfuat yaitu, tambang, barang dan konsumsi, infrastruktur, keuangan, perdagangan, dan manufaktur. Sementara, tiga sektor yang terkoreksi yaitu, agrikultur, industri dasar, dan properti. (rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER