Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Januari 2017 lalu sebesar 7,42 persen atau sebanyak 80 ribu kunjungan, yaitu dari semula 1,11 juta kunjungan pada Desember 2016 menjadi 1,03 juta kunjungan.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, penurunan jumlah kunjungan wisman dipicu oleh pergeseran musim berlibur kebanyakan wisatawan dari berbagai negara. Menurutnya, Januari bukanlah musim kebanyakan wisatawan berpelesir, seperti halnya di Desember yang notabene dijadikan momen liburan akhir tahun.
"Karena adanya perubahan musim, pada Desember ada Natal dan Tahun Baru," ujarnya, Rabu (1/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun demikian, apabila dibandingkan kunjungan wisman pada Januari 2016 lalu yang sebanyak 814,3 ribu, jumlah kunjungan wisman periode yang sama tahun ini justru melejit 26,58 persen.
Sementara, jumlah kunjungan wisman Januari 2017 dibandingkan dengan Januari 2015 meningkat lebih drastis lagi, yakni mencapai 52,14 persen atau sebanyak 377 ribu kunjungan. Selama Januari 2015, jumlah wisman hanya sekitar 723 ribu kunjungan.
Berdasarkan negara penyumbang wisman, struktur sumbangannya tak berbeda banyak dengan bulan sebelumnya, yakni masih didominasi oleh wisman asal China dengan 200.197 kunjungan atau meningkat 20,27 persen.
Diikuti oleh wisman dari Singapura 116.791 kunjungan atau meningkat 11,82 persen, Australia sebanyak 100.858 kunjungan atau meningkat 10,21 persen, Malaysia 97.370 kunjungan atau meningkat 9,86 persen, dan India 38.668 kunjungan atau meningkat 3,91 persen.
Adapun kunjungan wisman tersebut masuk ke Indonesia melalui sejumlah pintu masuk utama, seperti Bandar Udara Internasional Ngurah Rai di Bali sebanyak 437.946 wisman, Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta di Tangerang sebanyak 193.629 wisman dan Bandar Udara Internasional Hang Nadim di Batam sebanyak 159.277 wisman.
Dari sisi Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di 27 provinsi rata-rata 50,92 persen atau 1,59 poin dibandingkan Januari 2016 lalu yang sebesar 49,33 persen. Rata-rata lama menginap sebanyak 1,94 hari atau naik 0,11 poin ketimbang periode yang sama tahun lalu.
(bir/gen)