Jakarta, CNN Indonesia -- Mandiri Capital Indonesia (MCI) menargetkan bisa mendanai delapan hingga 10 perusahaan rintisan (
startup) hingga akhir 2017 mendatang.
Direktur Utama MCI Eddi Danusaputro mengungkapkan, sejak aktif beroperasi tahun lalu, perusahaan sudah menyuntikkan pendanaan kepada empat perusahaan
startup. Salah satunya, perusahaan jasa keuangan berbasis teknologi (
fintech), Amartha.
Kemudian, lanjut Eddi, tiga perusahaan
startup lain siap menyusul untuk menerima suntikan dana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi dalam beberapa bulan sudah ada tujuh
startup yang kita danai," tutur Eddi, Selasa (7/3).
Sayangnya, Eddi enggan menyebutkan berapa modal yang siap disuntikkan MCI hingga akhir tahun.
Sebagai gambaran, kata Eddi, pada tahap pendanaan seri A, sebuah perusahaan
startup biasanya bakal menerima suntikan modal berkisar US$2 juta hingga US$5 juta.
Direktur Keuangan MCI Hira Laksamana mengungkapkan, MCI akan memprioritaskan
startup yang bergerak di bidang
fintech dalam memberikan injeksi modal. Pasalnya, bisnis
fintech, terutama pinjaman antar perorangan (
peer-to-peer lending), akan menjadi industri unggulan ke depan.
"Melalui Mandiri Capital Indonesia kami berharap
startup Indonesia dapat tumbuh lebih pesat lagi dan dapat merangsang kreativitas generasi muda untuk menciptakan produk dan jasa yang
out of the box, khususnya yang dapat mendukung produk perbankan dan jasa keuangan lainnya," ujarnya.
Seleksi PerusahaanDi Indonesia sendiri, kata Hira, pertumbuhan
startup di bidang
fintech merupakan yang kedua terbesar di ASEAN, setelah Singapura.
Menurut Hira, kendala terbesar MCI dalam menanamkan modalnya adalah memilih perusahaan yang mampu bertahan.
"Berdasarkan studi yang kami lakukan, hanya satu dari 10 perusahaan
startup yang biasanya akan berhasil," ujarnya.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang modal ventura, MCI diuntungkan karena memiliki induk usaha PT Bank Mandiri Tbk yang memiliki 20 juta nasabah dan sejumlah anak usaha di bidang jasa keuangan.
"Karena kami lahir dari bank, kami sangat berhati-hati dan sangat
prudent," ujarnya.
(gen)