Tahun Ini, Asuransi Sinar Mas Andalkan Bisnis Kesehatan

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Selasa, 07 Mar 2017 19:12 WIB
Bisnis asuransi kesehatan diprediksi kembali menggeliat usai meraup pertumbuhan premi hingga 15 persen jadi Rp643 miliar pada akhir tahun lalu.
Bisnis asuransi kesehatan diprediksi kembali menggeliat usai meraup pertumbuhan premi hingga 15 persen jadi Rp643 miliar pada akhir tahun lalu. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Asuransi Sinar Mas kembali menaruh harap pada lini bisnis asuransi kesehatan. Pasalnya, sempat menunjukkan tren perlambatan, bisnis asuransi kesehatan kembali menggeliat usai meraup pertumbuhan premi hingga 15 persen di sepanjang tahun lalu.

Direktur Asuransi Sinar Mas Dumasi MM Samosir mengatakan, manajemen menargetkan pertumbuhan tahun ini dari bisnis asuransi kesehatan dan kendaraan bermotor. Setelah sempat terkena dampak aturan kewajiban kepesertaan BPJS Kesehatan, akhir tahun lalu pendapatan premi asuransi kesehatan mampu mencapai Rp643 miliar dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu Rp559 miliar.

"Setelah bertahun-tahun tren asuransi kesehatan kami lumayan menurut, karena berkurangnya beberapa account (akun nasabah) besar dan perpindahan beberapa perusahaan ke BPJS Kesehatan, akhirnya tahun lalu, asuransi kesehatan meningkat 15 persen," ujar Dumasi di Plaza Simas, Senin (7/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diharapkan, pendapatan premi asuransi kesehatan bisa naik menjadi Rp800 miliar pada akhir tahun ini. Sebagai strategi, perseroan akan lebih fokus membidik nasabah individu melalui beberapa program andalan.

Toh, menurut dia, nasabah individu masih cukup tertarik menggunakan asuransi kesehatan komersial dibandingkan dengan program Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan.

"Saya yakin, pertumbuhan asuransi kesehatan meningkat tahun ini. Apalagi, kami punya beberapa program, seperti healthy lifestyle festival ke beberapa nasabah individu," jelasnya.

Adapun, secara keseluruhan, premi bruto ASM tahun ini diprediksi meningkat sekitar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya. ASM menargetkan premi bruto sebesar Rp5,8 triliun.

Dari jalur keagenan, ASM menargetkan premi bruto sebesar Rp380 miliar dengan target mitra sebanyak 22.500 agen.

"Tahun ini, kondisi perekonomian diprediksi membaik, jadi kami perkirakan produksi tahun ini bisa tumbuh sekitar 15 hingga 20 persen atau lebih tinggi kalau dibandingkan capaian tahun lalu," kata Dumasi.

Dari sisi kontribusi premi, lini bisnis proprerti masih akan menjadi penyumbang terbesar terhadap pertumbuhan premi perusahaan. Tak cuma itu, lini bisnis properti juga menjadi porsi paling besar terhadap total pendapatan premi perusahaan, yakni sebesar 40 persen.
Disusul oleh, asuransi kendaraan bermotor yang berkontribusi sekitar 28 persen, dan bisnis asuransi lainnya sebesar 32 persen. (bir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER