Jasindo Rogoh Kocek Rp2,2 T Bayar Klaim Hingga Oktober

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Senin, 21 Nov 2016 17:45 WIB
Klaim tersebut baru berkisar 70 persen dari total permohonan klaim yang diajukan nasabah Jasindo yang sebesar Rp3,4 triliun.
PT Asuransi Jasindo (Persero) mengklaim telah merogoh kocek sebesar Rp2,2 triliun untuk menyelesaikan pembayaran klaim di sepanjang Januari-Oktober 2016. (Thinkstock/Kritchanut).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Asuransi Jasindo (Persero) mengklaim telah merogoh kocek sebesar Rp2,2 triliun untuk menyelesaikan pembayaran klaim di sepanjang Januari-Oktober 2016. Klaim tersebut baru berkisar 70 persen dari total permohonan klaim yang diajukan nasabah perusahaan asuransi umum pelat merah itu.

Direktur Teknik dan Luar Negeri Asuransi Jasindo Syarifudin mengungkapkan, realisasi pembayaran klaim tersebut berasal dari beberapa jenis kelas dan sektor bisnis. "Per Oktober 2016, kami telah membayar klaim Rp2,2 triliun dari total klaim klien sebanyak Rp3,4 triliun," ungkap Syarifudin, Senin (21/11).

Adapun, pembayaran klaim Jasindo kepada nasabah korporasi sebesar Rp1,687 triliun hingga kuartal ketiga ini. Angka tersebut melejit cukup tinggi apabila dibandingkan dengan realisasi pembayaran klaim sepanjang tahun lalu, yaitu Rp1,560 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syarifudin merinci, sebanyak 40 persen dari total klaim yang harus dibayarkan berasal dari sektor minyak dan gas (migas), termasuk klaim yang diberikan kepada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk dan proyek Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas.

"Klaim terbesar dibayarkan untuk kerugian di sektor migas sebesar Rp854 miliar, disusul bisnis properti sebesar Rp593 triliun, bisnis engineering sebesar Rp167 miliar, gempa bumi Rp42,9 miliar, dan bisnis marine sebesar Rp27,4 miliar," jelas Syarifudin.

Tahun lalu, perseroan mencatat, pembayaran klaim terbesar berasal dari sektor penerbangan mencapai Rp1,1 triliun, diiikuti sektor migas Rp692 miliar, sektor properti Rp569 miliar, sektor marine Rp239 miliar, dan sektor engineering Rp59,4 miliar.

Selain pembayaran klaim, Jasindo telah melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membangun negeri dengan 10 BUMN.

Yakni, PT Pos Indonesia (Persero), PT Asuransi Jiwasraya (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT LEN Industri (Persero), PT Sarinah (Persero), dan PT Varuna Tirta Prakasya (Persero).

Syarifudin berharap, pembayaran klaim terhadap korporasi dan kesepakatan PKS dapat mengoptimalkan sinergi antar perusahaan BUMN. Kerja sama ini sendiri diteken tahun lalu.

Incar Premi Rp6 T

Di tahun depan, Jasindo membidik pendapatan premi sebesar Rp6 triliun atau tumbuh 7,9 persen dari target akhir tahun ini yang diperkirakan mencapai Rp5,6 triliun. Dari segmen korporasi dan ritel, Syarifudin berharap, pertumbuhan preminya bisa tembus 10 persen-15 persen.

"Jadi, kami proyeksikan bisa mencapai Rp5,8 triliun-Rp6 triliun premi di 2017. Sekitar 70 persen berasal dari segmen korporasi, dan 30 persen sisanya dari segmen ritel," terang dia.

Salah satu faktor yang membuat perseroan optimis, yakni peningkatan pengelolaan resiko sejumlah perusahaan BUMN yang sebagian besar menjadi nasabah korporasi Jasindo. Faktor lain, yaitu optimisme kondisi pasar asuransi yang diramal membaik.

Adapun, sampai November 2016, Jasindo mengklaim mencatat perolehan premi nyaris Rp4 triliun, dengan kontribusi premi terbesar berasal dari sektor migas. Sektor migas sendiri masih menjadi salah satu penyumbang premi terbesar, setelah properti. (bir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER