Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak variatif dan rawan terkoreksi pada perdagangan hari ini, Rabu (8/3). Hal ini disebabkan meningkatnya risiko pasar negara berkembang (emerging market) dan pelemahan harga komoditas.
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menjelaskan, bursa saham Wall Street melanjutkan koreksinya tiga hari berturut-turut. Indeks Dow Jones melemah 0,14 persen ke level 20.924,76 dan S&P 500 turun 0,29 persen ke level 2.368,38.
"Saham sektor energi dan bio-teknologi menjadi pendorong koreksi di Wall Street," kata David dalam risetnya, dikutip Rabu (8/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, pelemahan saham Wall Street ini juga terjadi ditengah penurunan harga minyak mentah 0,75 persen menjadi US$52,8 per barel disebabkan data cadangan minyak mentah akhir pekan lalu yang melonjak 11,6 juta barel.
"Itu di atas estimasi 1,66 juta barel berdasarkan data The American Petroleum Institute (API)," imbuh David.
Kemudian, untuk IHSG sendiri juga ditutup melemah pada perdagangan kemarin ke level 5.402 atau turun 7,2 poin (0,13 persen). David menerangkan, aksi beli selektif kemarin terjadi pada saham sektor tambang, batu bara, perkebunan, dan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
"Pasar saat ini digerakkan dengan sejumlah isu individual seperti pencapaian laba 2016 lalu dan antisipasi menjelang musim pembagian dividen tahun buku 2016," ujar David.
Namun, secara keseluruhan pasar sedang dilanda kekhawatiran terkait rencana kenaikan suku bunga The Fed pekan mendatang, sehingga memicu penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan kenaikan imbal hasil (yield) obligasi.
Dengan demikian, David memprediksi IHSG rentan melanjutkan pelemahannya dan berada dalam rentang support 5.370 dan resisten 5.420. Sentimen negatif bukan hanya datang dari adanya risiko pasar emerging market, tapi juga melemahnya harga komoditas dan rencana kenaikan suku bunga The Fed.
"Dari kawasan Asia, data neraca perdagangan China akan menjadi katalis pergerakan pasar," tambahnya.
Sejalan dengan David, Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang juga memprediksi IHSG bergerak melemah hari ini.
Prediksi ini didorong oleh pelemahan sejumlah harga komoditas di antaranya, batu bara turun 1,37 persen, emas terkoreksi 0,8 persen, nikel anjlok 4,06 persen, timah turun 0,39 persen, dan minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) melemah 1,18 persen.
"Pelemahan komoditas ditengah ketegangan geopolitik, Korea Utara versus (VS) Malaysia serta Korea Utara vs Korea Selatan-Jepang-AS, menjadikan IHSG turun di hari Rabu," papar Edwin dalam risetnya.
Ia memprediksi, IHSG bergerak dalam rentang support 5.357 dan resisten 5.426. Sementara, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada dalam rentang Rp13.270-Rp13.460.
(gir)