Adaro Belanjakan US$146 Juta Sepanjang Tahun Lalu

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Rabu, 08 Mar 2017 12:31 WIB
Angka tersebut berasal dari belanja modal untuk pemeliharaan dan pengeluaran rutin US$80 juta dan pembelian alat berat sebesar US$66 juta.
Angka tersebut berasal dari belanja modal untuk pemeliharaan dan pengeluaran rutin US$80 juta dan pembelian alat berat sebesar US$66 juta. (www.adaro.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Adaro Energy Tbk menggelontorkan belanja modal (capital expenditure/capex) mencapai US$146 juta sepanjang 2016, setara Rp1,97 triliun (asumsi kurs Rp13.500 per dolar AS).

Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir mengatakan belanja modal untuk pemeliharaan rutin dan pengeluaran rutin lainnya pada 2016 turun 18 persen menjadi US$80 juta.

Ia merinci, total belanja modal, termasuk pengeluaran modal yang tidak berulang, mencapai US$146 juta, termasuk pembelian alat berat sebesar US$66 juta yang dilakukan untuk bisnis perusahaan sebagai kontraktor pertambangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perusahaan akan terus mengalokasikan modal untuk mengembangkan tiga motor pertumbuhannya secara strategis dan selektif," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (8/3).

Lebih lanjut, Adaro mempertahankan arus kas bebas yang positif sebesar US$479 juta yang ditunjang oleh laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) operasional yang solid dan pembelanjaan modal yang hati-hati.

"Arus kas bersih yang digunakan dalam kegiatan pembiayaan mencapai US$73 juta pada sepanjang 2016," kata Garibaldi.

Adaro membayar pokok pinjaman bank sebesar US$144 juta, membagikan dividen tunai sebesar US$75 juta kepada para pemegang saham untuk tahun 2015, dan mendapatkan suntikan modal sebesar US$164 juta dari pemegang saham minoritas.

Sementara, arus kas dari aktivitas operasi meningkat 32 persen menjadi US$676 juta sebagai hasil kegiatan operasi yang efisien. Adaro membukukan arus kas bersih yang digunakan pada aktivitas investasi sebesar US$228 juta, terutama untuk akuisisi deposit batubara kokas dan pembelian aset tetap.

Utang dan Kewajiban

Total liabilitas atau kewajiban Adaro naik 5 persen menjadi US$2,736 miliar dengan adanya kenaikan kewajiban lancar dan penurunan kewajiban non lancar. Kewajiban lancar naik 42 persen menjadi US$645 juta.

Kewajiban non lancar turun 3 persen menjadi US$2,092 miliar terutama karena penurunan pinjaman bank jangka panjang karena perusahaan melakukan pembayaran pinjaman secara berkala untuk mengurangi kadar utang dan memperkuat struktur permodalan.

Sebagai hasilnya, total pinjaman bank berkurang 8 persen menjadi US$1,364 miliar. Neraca memiliki rasio utang bersih terhadap EBITDA operasional 12 bulan terakhir sebesar 0,42x dan rasio utang bersih terhadap ekuitas sebesar 0,10x.

Adapun total aset naik 9 persen menjadi US$6,522 miliar. Aset lancar naik 46 persen menjadi US$1,593 miliar, terutama karena saldo kas dan piutang yang lebih tinggi. Aset non lancar naik 1 persen menjadi US$4,93 miliar. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER