Rawan Pencurian, AP II Benahi Layanan Bagasi di Terminal 3

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Jumat, 10 Mar 2017 14:07 WIB
Mulai hari ini, para penumpang pesawat bisa menyaksikan proses pemindahan barang miliknya dari pesawat sampai ke conveyor belt area pengambilan bagasi.
Mulai hari ini, para penumpang pesawat bisa menyaksikan proses pemindahan barang miliknya dari pesawat sampai ke conveyor belt area pengambilan bagasi. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II membenahi layanan bagasi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, menyusul banyaknya keluhan dari penumpang pesawat yang mengaku barangnya mengalami kerusakan setelah diambil di area pengambilan bagasi.

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, sebagai respons atas keluhan-keluhan tersebut, AP II mengimplementasikan sistem penanganan layanan bagasi yang transparan di Terminal 3.

Menurutnya, transparansi layanan ini sebagai upaya untuk memastikan bagasi cepat diterima penumpang sesuai standar dari regulator dan juga tidak mengalami kerusakan serta tindak pencurian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan bos PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menuturkan, transparansi layanan penanganan bagasi dilakukan melalui pengoperasian teknologi informasi baggage handling time monitoring system.

“Pengaturan sistem dilakukan melalui aplikasi internal AP II yaitu iPerform, serta pemasangan CCTV di area penempatan bagasi ke baggage handling system,” kata Awaluddin, Jumat (10/3).

Saat ini di Terminal 3 domestik telah terpasang dua layar monitor di setiap conveyor belt pengambilan bagasi, yang berguna untuk menampilkan informasi perkiraan kedatangan bagasi dan video CCTV secara langsung yang memperlihatkan proses pengantaran bagasi oleh kru groundhandling ke baggage handling system.

“Rata-rata bagasi yang ditangani melalui baggage handling system di Terminal 3 domestik sekitar 12 ribu koli hingga 15 ribu koli dengan jumlah 350 pergerakan pesawat per hari,” ujarnya.

Melalui baggage handling time monitoring system, penumpang dapat memantau apakah waktu proses penanganan sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 178 tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Pengguna Jasa Bandar Udara. Di mana bagasi pertama yang tiba di baggage claim area paling lama 20 menit setelah pesawat merapat ke terminal dan paling lama 40 menit.

“Di setiap conveyor belt yang ada di baggage claim area telah dipasang monitor agar penumpang dapat memantau waktu dan cara penanganan bagasi,” jelasnya.

Setelah menyematkan teknologi tersebut di Terminal 3, Awaluddin berencana melakukan hal yang sama di Terminal 1 dan 2 Soekarno-Hatta dan bandara lain yang dikelolanya. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER