Jakarta, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II membenahi layanan bagasi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, menyusul banyaknya keluhan dari penumpang pesawat yang mengaku barangnya mengalami kerusakan setelah diambil di area pengambilan bagasi.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, sebagai respons atas keluhan-keluhan tersebut, AP II mengimplementasikan sistem penanganan layanan bagasi yang transparan di Terminal 3.
Menurutnya, transparansi layanan ini sebagai upaya untuk memastikan bagasi cepat diterima penumpang sesuai standar dari regulator dan juga tidak mengalami kerusakan serta tindak pencurian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan bos PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menuturkan, transparansi layanan penanganan bagasi dilakukan melalui pengoperasian teknologi informasi
baggage handling time monitoring system.
“Pengaturan sistem dilakukan melalui aplikasi internal AP II yaitu
iPerform, serta pemasangan CCTV di area penempatan bagasi ke
baggage handling system,” kata Awaluddin, Jumat (10/3).
Saat ini di Terminal 3 domestik telah terpasang dua layar monitor di setiap
conveyor belt pengambilan bagasi, yang berguna untuk menampilkan informasi perkiraan kedatangan bagasi dan video CCTV secara langsung yang memperlihatkan proses pengantaran bagasi oleh kru
groundhandling ke
baggage handling system.
“Rata-rata bagasi yang ditangani melalui
baggage handling system di Terminal 3 domestik sekitar 12 ribu koli hingga 15 ribu koli dengan jumlah 350 pergerakan pesawat per hari,” ujarnya.
Melalui
baggage handling time monitoring system, penumpang dapat memantau apakah waktu proses penanganan sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 178 tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Pengguna Jasa Bandar Udara. Di mana bagasi pertama yang tiba di baggage claim area paling lama 20 menit setelah pesawat merapat ke terminal dan paling lama 40 menit.
“Di setiap
conveyor belt yang ada di
baggage claim area telah dipasang monitor agar penumpang dapat memantau waktu dan cara penanganan bagasi,” jelasnya.
Setelah menyematkan teknologi tersebut di Terminal 3, Awaluddin berencana melakukan hal yang sama di Terminal 1 dan 2 Soekarno-Hatta dan bandara lain yang dikelolanya.
(gen)