BUMN Buka Wacana Petani Tebu jadi Pemegang Saham Pabrik Gula

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Jumat, 10 Mar 2017 09:12 WIB
Ide ini bermula dari kunjungan Menteri BUMN Rini Soemarno ke pabrik gula Asembagus di Situbondo, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Ide petani tebu genggam saham pabrik gula bermula dari kunjungan Menteri BUMN Rini Soemarno ke pabrik gula Asembagus di Situbondo, Jawa Timur beberapa waktu lalu. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah meminta PT Danareksa Sekuritas untuk merancang model bisnis dan skema kepemilikan saham bagi petani tebu di pabrik gula.

Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro menuturkan, ada beberapa opsi yang dipikirkan oleh BUMN terkait kepemilikan saham tersebut.

Pertama, petani bisa menjadi pemegang dalam satu kelompok dan nantinya dikelola oleh sebuah koperasi. Kedua, petani memiliki saham secara individu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wahyu bercerita, ide ini bermula dari kunjungan Menteri BUMN Rini Soemarno ke pabrik gula Asembagus di Situbondo, Jawa Timur. Saat itu, petani menyampaikan ketertarikannya untuk menanam tebu di empat wilayah diantaranya, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, dan Jember.

"Warga antusias untuk tanam di sana, kan ada empat pabrik gula tuh yaitu, pabrik gula Asembagus, pabrik gula Panji, pabrik gula Wringinanom, dan pabrik gula Olean," ungkap Wahyu, kemarin.
BUMN Buka Wacana Petani Tebu jadi Pemegang Saham Pabrik GulaMenteri BUMN Rini Soemarno berjanji akan memberikan izin bagi petani tebu untuk memiliki saham pabrik gula yang akan ditutup. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Namun, BUMN berencana menutup pabrik gula Wringinanom dan Olean. Sehingga, hanya tersisa dua pabrik gula. Hal ini sempat menimbulkan pertanyaan terkait pasokan tebu karena ditutupnya dua pabrik tersebut.

Sontak, Menteri Rini pun berjanji bakal membuat satu pabrik gula lagi jika ada pasokan tebu yang berlebih di sekitar kawasan itu. Di mana, petani bisa mengempit saham di pabrik gula baru ini.

"Itu ide awalnya. Dari situ, kami minta Danareksa Sekuritas untuk merancang. Terus terang, kami belum bisa mendapatkan metode mendapatkan saham," kata Wahyu.

Tiru Malaysia

Sementara itu, Direktur Keuangan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Erwan Pelawi menyatakan, pemerintah bisa saja mencontoh Malaysia yang sudah lebih dulu menangani petani secara korporasi. Federal Land Development Authority (FELDA), menjadi badan pemerintah Malaysia yang menangani para petani tersebut.

"Bahwa konsep pengelolaan petani secara korporasi menjadi dasar petani memiliki saham di pabrik gula. Bisnis modelnya yang perlu dilihat nanti apakah seperti Malaysia atau bisnis model lain," tandas Erwan.

Lebih lanjut ia menjelaskan, lahan bisa menjadi modal bagi petani untuk menjadi pemilik saham di pabrik gula tersebut. Setelah itu, pemilik pabrik gula bisa memberikan keuntungan tidak hanya secara materi, tetapi juga keahlian atau pekerjaan di pabrik gula itu.

"Ini kekuatan untuk sosial sangat menguntungkan, ada sense of belonging nya. Satu ide yang harus dieksplor karena Malaysia sudah buktikan hasilnya," pungkas Erwan.

Sebagai informasi, Kementerian BUMN bakal mengerucutkan keberadaan pabrik gula milik pemerintah menjadi hanya 22 pabrik gula dari awalnya 45 pabrik. Hal ini dilakukan lantaran kapasitas produksi yang dimiliki mayoritas pabrik gula tidak sesuai dengan kebutuhan.

Rata-rata pabrik gula milik BUMN hanya memiliki kapasitas 2.500 ton per hari, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan nasional satu pabrik gula perlu memproduksi 4 ribu ton per hari.

Tahun ini, Kementerian BUMN menargetkan adanya pertambahan produksi gula menjadi 1,6 juta ton, naik 33,33 persen dari tahun lalu 1,2 juta ton. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER