AS Mental dari TPP, 10 Negara ASEAN Merapat ke RCEP China

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Jumat, 10 Mar 2017 12:30 WIB
TPP yang tidak lagi bisa diharapkan, membuat negara ASEAN dan enam negara mitranya fokus merumuskan kesepakatan RCEP di Manila, Filipina.
Mendag Enggartiasto Lukita (kanan) menyebut TPP yang tidak lagi bisa diharapkan, membuat negara ASEAN dan enam negara mitranya fokus merumuskan kesepakatan RCEP di Manila, Filipina. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 10 negara yang tergabung dalam Perhimpunan Negara Asia Tenggara (ASEAN) gencar melakukan perundingan terkait pembentukan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang digagas Pemerintah China.

Hal tersebut juga dilakukan oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yang mewakili Indonesia dalam acara ASEAN Economic Miniters Retreat di Pasay City, Manila, Filipina.

Menurut Enggar, sapaan akrabnya, langkah itu diambil negara-negara ASEAN pasca ketidakjelasan perjanjian perdagangan bebas Trans Pacific Partnership (TPP), setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menarik negaranya dari kesepakatan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"TPP tidak lagi bisa diharapkan maka fokus negara ASEAN ditambah enam negara mitranya adalah merumuskan kesepakatan RCEP ini," kata Enggar, dikutip dari detikFinance, Jumat (10/3).

Ia menyebut enam negara mitra dagang ASEAN lainnya adalah China itu sendiri, lalu Australia, Selandia Baru, Jepang, Korea Selatan, dan India.

Dalam pertemuan itu, para menteri dari 10 negara ASEAN menyepakati detil tuntunan kerja sama yang akan dibawa, sebagai bahan perundingan antara negara-negara ASEAN dengan enam negara mitra dagang tersebut.

Enggar mengatakan, kesepakatan RCEP punya arti penting bagi perekonomian negara-negara yang tergabung di dalamnya.

“Tidak ada satu pun negara di dunia yang bisa tumbuh sendiri tanpa ada kerja sama dengan negara lain," tegasnya.

Tanpa adanya kerja sama dari negara lain, maka negara tersebut akan sulit memenuhi kebutuhan terhadap produk-produk yang tidak diproduksi di dalam negerinya sendiri.

Di sisi lain, tanpa adanya kerja sama dengan negara lain, maka pelaku usaha dan industri tanah air akan sulit memasarkan produk hasil produksinya ke luar negeri.

"Kalau kita bisa terlibat dan membuat kesepakatan, ini pasar yang akan kita buka, itu memberi peluang yang besar bagi pelaku usaha kita," sambungnya.

Enggar berharap, perundingan terkait RCEP yang melibatkan 10 negara ASEAN dengan 6 negara mitra dagangnya bisa rampung sebelum akhir tahun ini, dan bisa mulai diterapkan pada tahun depan.

"Kita mengejar waktu agar tahun ini juga bisa diselesaikan," tandas dia. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER