Risiko Capital Outflow Minim, IHSG Diramalkan Menanjak Lagi

CNN Indonesia
Jumat, 17 Mar 2017 08:36 WIB
Selain karena risiko capital outflow yang rendah dan penguatan rupiah, pembagian dividen oleh sejumlah emiten BUMN juga masih menjadi pendorong laju IHSG.
Selain karena risiko capital outflow yang rendah dan penguatan rupiah, pembagian dividen oleh sejumlah emiten BUMN juga masih menjadi pendorong laju IHSG. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih betah berada di zona positif sepanjang akhir pekan ini, Jumat (17/3), imbas dari rendahnya risiko arus dana asing yang keluar (capital outflow) dan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menjelaskan, pergerakan bursa global sendiri bervariasi dalam rentang terbatas tadi malam. Indeks Dow Jones dan S&P 500 bahkan ditutup negatif masing-masing 0,07 persen dan 0,16 persen di 20.934,55 dan 2.381,38.

"Koreksi di Wall Street setelah rally hari sebelumnya merespon kenaikan bunga AS 25 bps terutama dipicu saham sektor utilitas dan produk kesehatan mengantisipasi proposal anggaran Trump ke kongres AS," ucap David dalam risetnya, dikutip Jumat (17/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Nasdaq berhasi naik tipis 0,01 persen ke level 5.900,76. Kemudian, saham Eurostoxx juga menguat 0,9 persen di 3.439,96. Menurut David, penguatan saham Eurostoxx tersebut seiring dengan rendahnya kekhawatiran hasil pemilu Belanda.

Sementara, perdagangan IHSG kemarin berhasil melaju kencang menembus level 5.500 atau tepatnya ditutup di level 5.518. Level tersebut merupakan level tertinggi sejak pentupan perdagangan 9 April 2015 lalu. Tak hanya itu, arus dana asing yang masuk (capital inflow) bahkan menyentuh Rp1,8 triliun, setelah sebelum-sebelumnya hanya dibawah Rp1 triliun.

"Pembelian terutama menyasar saham-saham big-caps terutama emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyusul rencana pembagian dividen tunai tahun buku 2016 dengan porsi yang lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya," terang David.

Untuk hari ini, David memprediksi IHSG dapat melanjutkan penguatannya hingga ke level 5.530, sedangkan untuk level support di 5.490.

"Selain karena risiko capital outflow yang rendah dan penguatan rupiah, pembagian dividen oleh sejumlah emiten BUMN juga masih menjadi pendorong laju IHSG," jelasnya.

Di sisi lain, Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang menilai, kenaikan harga sejumlah komoditas juga akan menjadi sentimen positif bagi pergerakan IHSG hari ini. Edwin merinci, harga timah naik 1,38 persen, emas 0,71 persen, dan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) naik 2,01 persen.

Edwin memprediksi, IHSG berada dalam rentang support 5.472 dan resisten 5.559. Sementara, nilai tukar rupiah akan bergerak dalam rentang Rp13.255-Rp13.440.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER