Akuisisi Perusahaan oleh PTPP Molor Sebulan

CNN Indonesia
Kamis, 16 Mar 2017 19:13 WIB
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mengundur waktu penyelesaian proses akuisisi perusahaan melalui PT PP Peralatan menjadi bulan April.
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mengundur waktu penyelesaian proses akuisisi perusahaan melalui PT PP Peralatan menjadi bulan April. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mengundur waktu penyelesaian proses pengambil alihan perusahaan (akuisisi) melalui PP Peralatan menjadi April dari semula ditargetkan rampung pada bulan Maret.

Direktur Utama PTPP Tumiyana menuturkan, PP Peralatan berencana mengakuisisi sebanyak tiga perusahaan sebelum akhirnya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari tiga perusahaan yang akan diakuisisi, hanya dua yang akan selesai pada bulan Maret dan satunya pada bulan April.

"Yang diakuisisi perusahaan art moving dan pondasi, nanti satu pertengahan April, dua pas Maret," kata Tumiyana, Kamis (16/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, usai melakukan akuisisi, PP Peralatan ditargetkan dapat melaksanakan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada kuartal II.

Sementara itu, untuk PP Energi sendiri juga akan mengakuisisi perusahaan untuk meningkatkan pembangkit listrik menjadi 650 megawatt (MW) dari saat ini 100 MW. PP Energi sendiri ditargetkan dapat melakukan IPO pada kuartal IV.

Nantinya, dana untuk akuisisi ini akan berasal dari kas internal dan sebagian lainnya dari rencana penerbitan perpetual bond. Namun, perusahaan masih mengkaji penerbitan instrumen tersebut karena masih terbilang baru dan belum banyak di Indonesia.

"Kami sedang perusahaan sekuritas sedang kemas produknya, sedang audiensi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait dengan regulasi yang dibuat agar produk itu dapat payung hukum dari regulator," ungkap Direktur Keuangan PTPP, Agus Purbianto.

Sebelumnya, Agus menyebut, nilai investasi yang disiapkan untuk melakukan proses akuisisi tersebut sebesar Rp2 triliun-Rp3 triliun. Untuk PP Energi sendiri, perusahaan masih banyak melakukan pengkajian terhadap beberapa perusahaan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER