IHSG Diramal Cetak Rekor Baru Jelang Rilis Data Dalam Negeri

CNN Indonesia
Jumat, 31 Mar 2017 08:01 WIB
Laju  IHSG juga akan didorong oleh ekspektasi pelaku pasar terhadap penilaian Standard and Poor's yang akan memberikan rating layak investasi.
Laju IHSG juga masih akan didorong oleh ekspektasi pelaku pasar terhadap penilaian Standard and Poor's (S&P) yang akan memberikan rating layak investasi kepada Indonesia. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay).
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi berpeluang kembali mencetak rekor terbarunya pada akhir bulan ini, Jumat (31/3), didukung oleh optimisme pasar terkait sejumlah data ekonomi dalam negeri yang akan rilis pada awal April.

Analis Samuel Sekuritas Muhammad Al Fatih mengatakan, pelaku pasar tengah menunggu beberapa data ekonomi, seperti laju inflasi, data penjualan mobil, dan penjualan semen.

Selain itu, laju IHSG juga masih akan didorong oleh ekspektasi pelaku pasar terhadap penilaian Standard and Poor's (S&P) yang akan memberikan rating layak investasi kepada Indonesia. Sehingga, banjir arus modal asing (capital inflow).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terlihat masih banyak sentimen positif, mungkin nanti koreksi jika S&P tidak jadi menaikan rating layak investasi untuk Indonesia," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (30/3).

Harga sejumlah komoditas telah memengaruhi gerak IHSG pada Kamis (30/3). Namun demikian, pelaku pasar akan mewaspadai hasil raihan dana amnesti pajak pada penutupan hari ini. Jika raihan di bawah target, maka akan menjadi sentimen negatif bagi IHSG selanjutnya.

"Tetapi, tidak dalam jangka panjang, karena dengan data pemerintah yang transparan pelaku pasar sudah mengantisipasi dan tidak kaget," imbuh dia.

Meski diprediksi kembali menempati level terbarunya, tetapi Al Fatih meyakini, kenaikannya tidak akan terlalu tinggi, karena valuasi saham yang sudah terlalu mahal dengan kenaikan IHSG ini. Sehingga, pelaku pasar akan melakukan aksi beli dengan sangat selektif.

"Indeks kita tetap dalam tren kenaikan, di mana kalau dalam tren ini sering membentuk level terbaru. Untuk selanjutnya, IHSG rentangnya 5.530 sampai 5.650," tutur Al Fatih.

Sementara, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memprediksi, IHSG berada dalam rentang support 5.519 dan resisten 5.618. Menurutnya, IHSG sedang bergerak dalam fase konsolidasi wajar.

"Momentum koreksi masih dapat dimanfaatkan melakukan akumulasi beli saham yang memiliki fundamental kuat dan likuiditas cukup," terang William dalam risetnya.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER