Jakarta, CNN Indonesia -- PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth) merangkul PT Pelindo III (Persero) bekerja sama dalam rangka penyedia jaminan kesehatan 8.200 karyawan dan pensiunan Pelindo III. Untuk tahap awal, kontrak kerja sama ini akan berlaku selama satu tahun mulai 1 April 2017 hingga 31 Maret 2018.
Direktur Utama Pelindo III Orias Petrus Moerdak mengatakan, perusahaan membutuhkan jasa penyedia asuransi kesehatan lantaran jumlah pensiunan Pelindo III yang semakin meningkat. Berdasarkan catatannya, sekitar 5.200 orang atau 63 persen dari total peserta jaminan kesehatan, merupakan pensiunan.
"Mulai 1 April, pensiunan makin banyak. Kami berharap, apa yang kami keluarkan cukup untuk menanggung mereka. Kalau dari sisi kami, tentu kami ingin mereka baik-baik saja. Kalau dari perusahaan asuransi pasti kan inginnya pesertanya sehat terus," ujar Orias, kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelindo III memilih Mandiri Inhealth sebagai penyedia jasa karena manajemen Pelindo III cukup puas dengan beberapa layanan yang dilakukan dengan anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk lainnya. Apalagi, upaya ini merupakan sinergi antar BUMN, di mana sebuah BUMN bisa memberikan manfaat bagi perusahaan pelat merah lainnya.
"Sebelumnya, dua tahun lalu, kami telah bekerja sama dengan Mandiri Inhealth. Sempat terputus, namun sekarang kami jalin kerja sama lagi. Bahkan, kami inginnya kerja sama bersifat jangka panjang. Namun, karena asuransi sifatnya tahunan, jadi kami inginnya kerja sama setiap tahunnya," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama Mandiri Inhealth Iwan Pasila mengucapkan, terimakasih atas kepercayaan yang diberikan Pelindo III. Perusahaan akan memberikan layanan asuransi managed care, yaitu produk asuransi kesehatan yang menekankan pada pengelolaan biaya.
"Menurut sebuah studi di AS, pada tahun 2034, nantinya biaya kesehatan akan jauh lebih besar dibandingkan pendapatan masyarakat karena inflasi biaya kesehatan jauh lebih besar dibandingkan inflasi biasa. Untuk itu, kami akan mengatur cara agar pegawai dan pensiunan bisa mengendalikan biaya kesehatan yang teratur dalam jangka panjang," pungkasnya.