Penjualan Anjlok, Laba Bersih Toba Bara Rontok 75 Persen

CNN Indonesia
Rabu, 05 Apr 2017 07:59 WIB
Anjloknya laba bersih perusahaan diakibatkan penurunan pendapatan tahun lalu hingga 25,92 persen. Di sisi lain, beban keuangannya naik 15 persen.
Anjloknya laba bersih perusahaan diakibatkan penurunan pendapatan tahun lalu hingga 25,92 persen. Di sisi lain, beban keuangannya naik 15 persen. (Dok. Toba Bara).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) membukukan laba bersih US$2,79 juta di sepanjang tahun lalu atau melorot sebesar 75,41 persen jika dibandingkan 2015 lalu yang sebesar US$11,35 juta.

Mengintip laporan keuangan perusahaan, Rabu (5/4), anjloknya laba bersih perusahaan diakibatkan penurunan pendapatan tahun lalu hingga 25,92 persen. Perusahaan hanya meraih pendapatan sebesar US$258,27 juta, sedangkan sebelumnya US$348,66 juta.

Penurunan kinerja tersebut sejalan dengan meningkatnya beban biaya perusahaan. Tahun lalu, beban keuangan perusahaan naik 15,8 persen menjadi US$5,35 juta dari sebelumnya US$4,62 juta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun demikian, perusahaan milik Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan tersebut berhasil menurunkan beban pokok penjualan hingga 25,92 persen menjadi US$258,27 juta dari sebelumnya US$348,66 juta.

Tak hanya itu, beban umum dan administrasi juga turun menjadi US$23,09 juta. Diikuti beban penjualan dan pemasaran yang terkendali, yaitu dari US$946,13 juta menjadi US$626,46 juta.

Untungnya lagi, perusahaan meraih laba kurs sebesar US$158,48 ribu dari sebelumnya yang merugi US$654,57 ribu.

Sayangnya, beberapa hal itu tidak mampu menaikan aset perusahaan sepanjang tahun lalu. Lihatlah, aset perusahaan turun 7,36 persen menjadi US$261,58 juta dari posisi akhir 2015 US$282,37 juta.

Perusahaan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$60 juta hingga US$65 juta pada tahun ini. Perusahaan akan menggunakan dana itu untuk mengembangkan bisnis tambangnya dengan mengakuisisi lahan dan membeli alat berat.

Angka tersebut terbilang jumbo jika dibandingkan dengan jumlah belanda modal tahun lalu, di mana perusahaan hanya mengalokasikan belanja modal sebesar US$9,3 juta atawa lebih kecil 23,1 persen dibandingkan sebelumnya US$12,1 juta.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER