Evergreen Sekuritas Genggam Pipeline Obligasi Rp300 Miliar

CNN Indonesia
Rabu, 05 Apr 2017 14:19 WIB
Evergreen Sekuritas menjelaskan, surat utang (obligasi) itu akan diterbitkan pada semester I tahun ini.
Evergreen Sekuritas menjelaskan, surat utang (obligasi) itu akan diterbitkan pada semester I tahun ini. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --
PT Evergreen Sekuritas memiliki satu pipeline dalam bisnis penjaminan emisi penerbitan surat utang (obligasi) sebesar Rp300 miliar untuk perusahaan yang bergerak dalam perusahaan pembiayaan (multifinance).

Rudy Utomo, Presiden Direktur Evergreen Sekuritas menjelaskan, obligasi itu akan diterbitkan pada semester I tahun ini. Namun, ia belum dapat meyebut perusahaan pembiayaan apa yang akan melakukan aksi korporasi tersebut.

"Belum bisa bicara, masih bookbuilding soalnya," terang Rudy, Rabu (5/4).

Selain pipeline obligasi tersebut, Evergreen Sekuritas juga menjadi penjamin emisi bagi penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue yang dikeluarkan oleh PT Verena Multi Finance sebesar Rp177,31 miliar. 

Ia menerangkan, pembeli siaga dari rights issue tersebut Duetsche investititions-und Entiwicklungsgesellschaft Mbh (DEG). Perusahaan keuangan milik pemerintah Jerman tersebut nantinya akan memiliki 20 persen saham milik Verena setelah berhasil membeli saham baru yang diterbitkan oleh Verena.

"Iya ajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nya begitu, nanti lihat dulu setelah masuk, kan suatu hal yang bagus," ungkap Rudy.

Sementara itu, Rudy menyebut untuk Initial Public Offering (IPO) sendiri masih belum dapat dipastikan meski sudah ada beberapa perusahaan yang berdiskusi dengannya. Setidaknya, sudah ada dua perusahaan yang berencana untuk melantai di bursa tahun ini. Namun, diskusi itu terbilang masih terlalu awal.

Menurutnya, dua perusahaan itu bergerak dalam sektor properti dan kapal keruk (dredger). Potensi dari perusahaan kapal keruk tersebut terbilang masih dipertanyakan, karena belum semua pelaku pasar mengerti bisnis sektor itu.

"Nah itu yang masih bingung, bisnis apa ini, seperti apa. Kan pelaku pasar juga butuh untuk tau. Potensi belum tau karena tidak mudah," paparnya.


ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER