Jakarta, CNN Indonesia -- PT MAP Boga Adiperkasa (MBA) berencana melepas 20 persen sahamnya ke publik dengan melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO).
Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat menyatakan, anak usaha PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) tersebut telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas untuk menjadi penjamin emisi (underwriter) dalam aksi korporasinya.
"Jadi ini perusahaan ke-22 yang sudah di pipeline IPO BEI. Saham yang dilepas 20 persen dari volume saham. Nilainya belum tahu karena harga belum ketahuan," ucap Samsul usai mini expose di Gedung BEI, Rabu (5/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Samsul, MAP Boga akan menggunakan dana itu untuk pengembangan usaha atau ekspansi seperti, menambah gerai dan menambah brand baru.
"Ya untuk modal kerja intinya," imbuh dia.
Saat ini, lanjut Samsul, total aset perusahaan saat hingga akhir tahun lalu sekitar Rp1 triliun.
Perusahaan mengoperasikan lima merek produk manakan dan minuman, di antaranya Starbucks, Pizza Express, Krispy Kreme, Cold Stone Creamery, dan Godiva. Sementara, total gerai yang dimiliki sekitar 300 yang tersebar di 24 kota.
Untuk diketahui, PT MAP Boga Adiperkasa merupakan perusahaan hasil restrukturisasi bisnis makanan dan minuman PT Mitra Adiperkasa Tbk untuk mengundang investor. PT MAP Boga Adiperkasa berasal dari empat anak perusahaan segmen dan lima merek yang dikonsolidasikan.
“Restrukturisasi ini akan memungkinkan Grup MAP untuk memperkuat, mengembangkan dan memperluas bisnis makanan dan minuman. Dengan demikian akan menjadi lebih fokus, mampu memperoleh dana di masa depan serta struktur modal yang lebih kuat," ujar Sekretaris Perusahaan Mitra Adiperkasa Fetty Kwartati, pada tahun lalu.
"Secara signifikan, restrukturisasi ini juga akan membawa investor, General Atlantic, salah satu perusahaan ekuitas terkemuka di dunia. Pengalaman mereka yang mendalam di sektor makanan dan minuman akan memberikan perspektif yang unik untuk bisnis perusahaan.”
Pipeline Obligasi BEI Rp40,7 TriliunAdapun, BEI juga memiliki pipeline penerbitan surat utang (obligasi) korporasi sebesar Rp40,7 triliun. Di mana, total obligasi itu akan diterbitkan oleh 22 perusahaan.
"Yang di pipeline masih ada. Lagi proses, kalau selesai ada Rp40,7 triliun. Emitennya banyak," jelas Samsul.
Menurutnya, mayoritas emiten menggunakan buku keuangan Desember 2016. Dengan demikian, pipeline obligasi tersebut dapat diterbitkan pada semester I 2017 ini.
Sementara itu, total obligasi yang dicatatkan hingga saat ini berjumlah Rp20,7 triliun, atau setara dengan 12 seri obligasi dari 11 perusahaan.