Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Australia dan mantan pemimpin Mongolia adalah dua nama baru yang tercacat dalam galeri interaktif ICIJ tentang politisi dari Panama Papers Power Players.
Satu tahun setelah ICIJ dan lebih dari 100 media mempublikasikan investigasi pertama Panama Papers, ICIJ memperbaharui nama yang diduga terlibat melalui analisis 11,5 juta berkas dari firma hukum Mossack Fonseca.
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull adalah direktur sebuah perusahaan lepas pantai yang memiliki fokus pada tambang emas di Siberia. Sedangkan Mantan Perdana Menteri Mongolia, Sukhbaataryn Batbold memegang saham di sebuah perusahaan lepas pantai yang dimiliki oleh perusahaan Mongolia pengembang tambang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, baik Turnbull dan Batbold mengatakan bahwa mereka mereka menghormati hukum, bisnis, aturan yang berlaku. Mereka juga mengaku transparan dalam bisnisnya.
ICIJ Power Players interaktif sekarang ini sudah memat nama dari 14 menteri, hakim, panglima militer, dan kantor publik lainnya.
Jaksa Agung Panama akan bertemu dengan perwakilan dari 15 negara di Eropa pada pekan ini. Mereka akan membahas soal Panama Papers dan investigasi kriminal. Di tempat lainnya, koran Perancis Le Monde melaporkan bahwa 26 perusahaan dan individu yang tercatat dalam Panama Papers berada dalam investigasi.
Sedangkan di Ekuador, kantor pajak mengumumkan bahwa mereka sudah berhasil menemukan US$66 juta dari denda dan pajak yang tak dibayarkan.