Minim Insentif, IHSG Diprediksi Melemah Jelang Libur Esok

CNN Indonesia
Kamis, 13 Apr 2017 07:57 WIB
IHSG diperkirakan bergerak bervariasi pada perdagangan jelang libur Jumat Agung ini dengan rentang support 5.620 dan resisten 5.670.
IHSG diperkirakan bergerak bervariasi pada perdagangan jelang libur Jumat Agung ini dengan rentang support 5.620 dan resisten 5.670. (REUTERS/Beawiharta).
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi terkoreksi pada perdagangan hari ini, Kamis (13/4). Hal ini dikarenakan minimnya insentif dari kawasan dan anjloknya sejumlah harga komoditas tambang.

Kepala riset First Asia Capital David Sutyanto mengatakan, harga nikel di London Metal Exchange (LME) melemah 1,5 persen ke US$9.702 per metrik ton. Sementara itu, pasar menunggu data neraca perdagangan China.

"Dari domestik, pasar akan mengantisipasi sejumlah rilis laba kuartal I 2017 emiten perbankan yang mulai keluar," ujar David dalam risetnya, dikutip Kamis (13/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan beberapa sentimen yang ada, David memperkirakan, IHSG bergerak bervariasi pada perdagangan jelang libur Jumat Agung ini. Menurutnya, IHSG akan berada dalam rentang support 5.620 dan resisten 5.670.

Analis Danareksa Lucky Bayu Purnomo bilang, secara teknikal, IHSG akan melanjutkan penguatannya secara terbatas setelah pada awal pekan ini ditutup melemah dan asing sempat tercatat jual bersih (net sell).

"Kinerja IHSG cenderung menguat terbatas untuk menguji target 5.650 dengan kondisi IHSG yang berpotensi untuk membalik arah setelah mengalami pelemahan," kata Lucky dalam risetnya.

Seperti diketahui, IHSG mengalami koreksi dalam dua hari berturut-turut pada awal pekan ini. Namun, pergerakan IHSG mulai menunjukkan perlawanan kemarin dengan ditutup naik 0,29 persen ke level 5.644.

David mengemukakan, penguatan tersebut ditopang oleh bangkitnya (rebound) saham sektor jasa konstruksi setelah sempat berada di teritori negatif. Tak hanya jasa konstruksi, saham sektor properti juga berhasil melanjutkan penguatannya sepanjang perdagangan kemarin.

"Tetapi, aksi ambil untung melanda saham pertambangan batu bara dan logam seiring koreksi harga komoditasnya," jelas David.

Adapun, bangkitnya IHSG terjadi ditengah pelemahan bursa saham Wall Street. Dow Jones turun 0,29 persen, S&P500 terkoreksi 0,38 persen, dan Nasdaq melemah 0,52 persen.

Melemahnya bursa saham Wall Street, sambung David, karena dolar Amerika Serikat (AS) mengalami koreksi setelah Donald Trump menilai dolar AS terlalu kuat.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER