Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi Indonesia, Jepang merupakan salah satu negara mitra dagang terbesar dalam hal ekspor-impor. Data yang dihimpun Kedutaan Besar Jepang di Indonesia menyebut, ekspor Indonesia ke Jepang bernilai US$ 23.6 milyar, sedangkan impor Indonesia dari Jepang sebesar US$ 6.5 milyar.
Selain komoditi pertambangan, produk tekstil dan alat berat, kerjasama Jepang dan Indonesia juga meliputi pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM).
Hal tersebut diperkuat dengan pertemuan Kadin dan
Japan External Trade Organization (JETRO),
Japan International Cooperation Agency (JICA),
The Jakarta Japan Club (JJC), serta
Organization for Small & Medium Enterprises and Regional Innovation, pada Oktober 2016, yang melahirkan
Indonesia-Japan Business Matching Support Desk (IJ-BMSD) untuk perusahaan-perusahaan UKM Jepang dan Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kehadiran ‘mak comblang’ bisnis UKM Jepang dan Indonesia itu disambut baik oleh PT Jababeka Tbk.
Hal tersebut disampaikan Lim Sen Bing, Managing Director PT Graha Buana Cikarang, salah satu subsidiari Jababeka.
“Jababeka menyambut baik kegiatan ini karena dapat membantu tenant Jababeka dalam pengembangan bisnis usaha mereka dengan bekerjasama dengan perusahaan dari Jepang,” ujar Lim.
Menurut dia, adanya IJ-BMSD itu penting guna mengembangkan bisnis UKM di kedua negara, sekaligus memecahkan berbagai kendala yang selama ini melingkupi bisnis UKM.
Lim menyebut, beberapa masalah yang menghambat perdagangan antara UKM Jepang dan perusahaan Indonesia, antara lain, informasi mengenai perusahaan Indonesia yang masih sedikit, kurangnya komunikasi antara perusahaan Jepang dan Indonesia, kesempatan pertemuan antara kedua pihak yang sangat jarang, serta kurangnya dukungan tenaga ahli sampai terjadinya kesepakatan bisnis.
Guna membantu mengurangi permasalahan tersebut, dibentuk
Supporting Desk yang bertujuan mensentralisasikan informasi mengenai UKM dari kedua negara dengan bantuan KADIN, BKPM, Kementrian Perindustrian, juga Kementerian Perdagangan.
Supporting Desk yang sudah terbentuk untuk tujuan tersebut adalah TTPP yang merupakan site temu bisnis dari JETRO, dan J-GoodTech yang merupakan site temu bisnis dari SMRJ.
“Dengan adanya supporting desk ini, diharapkan bisa meningkatkan keakuratan pertemuan bisnis secara aktif dan akan mewujudkan pencarian mitra dengan lebih mudah dan cepat dibanding sebelumnya,” terang Lim.
Guna lebih mudah mendistribusikan informasi mengenai site temu bisnis tersebut, PT Graha Buana Cikarang, bekerjasama dengan KADIN dan JETRO, mengadakan kegiatan sharing mengenai cara penggunaan site TTPP dan J-GoodTech.
“Sharing ini menjelaskan mengenai sifat kepraktisan dan fungsi
Supporting Desk kepada semua perusahaan-perusahaan tenant Kawasan Industri Jababeka,” papar Lim, dengan harapan dapat mendorong terlaksananya kegiatan
Business Matching antara UKM Jepang, baik yang belum berada di Indonesia maupun yang sudah ada di Indonesia, dengan perusahaan tenant Kawasan Industri Jababeka.