Pelemahan Saham IBM Seret Dow Jones dan S&P500

CNN Indonesia
Kamis, 20 Apr 2017 07:14 WIB
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 119,13 poin atau 0,58 persen menjadi 20.404,15 dan S&P 500 kehilangan 4,03 poin atau 0,17 persen menjadi 2.338,16.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 119,13 poin atau 0,58 persen menjadi 20.404,15 dan S&P 500 kehilangan 4,03 poin atau 0,17 persen menjadi 2.338,16. (Reuters/Lucas Jackson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks S&P 500 dan Dow Jones ditutup melemah, sedangkan Nasdaq menguat pada perdagangan Rabu (19/4) karena investor 'mencerna' putaran terakhir laporan keuangan emiten, sementara penurunan harga minyak membebani sektor energi.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 119,13 poin atau 0,58 persen menjadi 20.404,15, S&P 500 kehilangan 4,03 poin atau 0,17 persen menjadi 2.338,16 dan Nasdaq Composite naik 13,56 poin atau 0,23 persen menjadi 5.863,03.

Seperti dilansir dari Reuters, saham IBM merosot 4,9 persen menjadi US$161,69 setelah perusahaan tersebut melaporkan penurunan pendapatan yang lebih besar dari perkiraan untuk pertama kalinya dalam lima kuartal. Saham tersebut menjadi hambatan terbesar pada laju indeks S&P dan Dow Jones.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saham sektor energi merosot 1,4 persen untuk penurunan kelima dalam enam sesi karena harga minyak anjlok hampir 4 persen.

Data AS menunjukkan tambahan dalam persediaan bensin dan penurunan yang lebih kecil dari perkiraan pada keseluruhan stok minyak mentah, mengirim harga ke bawah angka US$52 per barel untuk pertama kalinya dalam dua minggu.

Sementara, harga saham Morgan Stanley naik 2 persen setelah membukukan kenaikan laba kuartalan, mengambil sebagian sentimen dari laporan mengecewakan Goldman Sachs pada hari Selasa.

Menurut data Thomson Reuters, dari 57 perusahaan di S&P 500 yang telah melaporkan pendapatan hingga Rabu pagi, 75,4 persen telah melampaui ekspektasi, di atas rata-rata 71 persen selama empat kuartal terakhir.

Secara keseluruhan, laba perusahaan S&P 500 diperkirakan meningkat 10,8 persen di kuartal ini, yang terbaik sejak 2011.

Adapun indeks S&P 500 gagal naik di atas rata-rata pergerakan 50 hari, level yang telah bertindak sebagai resisten sejak indeks patokan turun di bawahnya minggu lalu.

Dengan Wall Street di dekat tingkat rekor dan kekhawatiran akan kemampuan Presiden Donald Trump untuk melaksanakan janji pro-pertumbuhannya, investor berharap pendapatan kuartal pertama akan cukup kuat untuk membenarkan valuasi pasar yang mahal.

Meningkatnya ketegangan antara Korea Utara dan Amerika Serikat, seiring dengan ketidakpastian politik di Eropa menjelang pemilihan presiden Prancis, juga membuat investor berhati-hati.

Sekitar 6,60 miliar saham berpindah tangan di bursa AS kemarin, di atas rata-rata harian 6,31 miliar selama 20 sesi terakhir.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER