Jakarta, CNN Indonesia -- PT Forza Land Indonesia Tbk (FORZ) secara resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Jumat (28/4), setelah sempat tertunda pada akhir tahun lalu dengan melepas 312.500.000 saham atau setara dengan 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor.
Direktur Utama Forza Land Freddy Setiawan menyatakan, perusahaan menawarkan harga sahamnya dalam penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) sebesar Rp220 per saham. Dengan demikian, total dana yang diraih perusahaan dari gelaran IPO sebesar Rp68,75 miliar. Namun, dana itu terbilang jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan target perusahaan tahun lalu, yaitu sekitar Rp93,75 miliar-Rp109,37 miliar.
Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk penyertaan pada PT Borneo Sarana Properti (BSP) sebesar 99,01 persen dengan nilai Rp40 miliar, di mana BSP akan menggunakan dana tersebut untuk pembayaran utang pokok dan bunga kepada CV Chitta Kriya Laksana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian, Rp15 miliar untuk modal kerja di BSP yang akan dipergunakan untuk membeli bahan baku konstruksi, biaya upah tenaga kerja, dan biaya peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi," papar Freddy, Jumat (28/4).
Selain itu, perusahaan juga akan menggunakan Rp13,33 miliar untuk melunasi utang pokok dan bunga kepada CV Chitta Kriya Laksana. Sedangkan, sisanya atau Rp5,57 miliar untuk melunasi utang kepada PT Pratama Maju Jaya.
"Lalu, ada sisanya lagi akan digunakan untuk modal kerja," imbuh dia.
Selain melakukan pencatatan saham, perusahaan juga resmi menerbitkan Waran Seri I sebanyak 437,5 juta dengan harga Rp275 yang diberikan sebagai insentif dengan perbandingan lima saham baru berhak memperoleh tujuh waran.
"Dana itu akan sepenuhnya digunakan untuk modal kerja perusahaan dan seluruh entitas perusahaan untuk modal kerja," jelasnya.
Sekadar informasi, pada perdagangan perdananya harga saham dibuka pada level Rp330 per saham dengan nilai transaksi Rp6,5 juta dan frekuensi empat kali.