Pendapatan KIJA Naik 22 Persen di Kuartal I 2017

CNN Indonesia
Selasa, 02 Mei 2017 11:36 WIB
Kinerja PT Jababeka Tbk meningkat 22 persen pada kuartal I 2017 dibanding periode yang sama tahun lalu, dengan nilai sebesar Rp712,8 miliar.
Kinerja PT Jababeka Tbk meningkat 22 persen pada kuartal I 2017 dibanding periode yang sama tahun lalu, dengan nilai sebesar Rp712,8 miliar. (Dok. Jababeka)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kinerja perusahaan PT Jababeka Tbk (KIJA) meningkat 22 persen pada kuartal pertama 2017, dibanding periode yang sama tahun lalu, dengan total penjualan dan pendapatan konsolidasi sebesar Rp712,8 miliar.

Pertumbuhan ini utamanya didorong oleh bisnis Land Development & Property Pilar, dengan penjualan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi Rp194,6 miliar di kuartal I (Q1) 2017, dibandingkan dengan Rp93,5 miliar di Q1 2016.

Peningkatan tersebut sebagian besar berasal dari kontribusi penjualan Kendal Industrial Park, yang meningkat menjadi Rp95,0 miliar pada Q1 2017 dibandingkan dengan Rp 11,7 miliar di Q1 2016.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, pilar Infrastruktur dan Leisure & Hospitality mencatat pertumbuhan pendapatan masing-masing 5 persen dan 3 persen di Q1 2017 menjadi Rp492,1 miliar dan Rp26,1 miliar, keduanya merupakan hasil pertumbuhan organik.

Total pendapatan berulang (recurring revenue) dari bisnis infrastruktur Perseroan (power plant/energi, dry port, penyediaan air bersih serta pengolahan air limbah dan estate management) berkontribusi sebesar 69 persen dari total penjualan dan pendapatan konsolidasi di Q1 2017, dibandingkan dengan 80 persen di Q1 2016.

Sejalan dengan pencapaian total penjualan dan pendapatan, laba kotor perusahaan meningkat dari Rp182,1 miliar di Q1 2016 menjadi Rp248,2 miliar di Q1 2017. Pada saat yang sama, marjin laba kotor konsolidasi perusahaan year on year meningkat, dari 31 persen di Q1 2016 menjadi 35 persen di Q1 2017 karena semakin banyaknya kontribusi penjualan dari pilar Real Estate & Property dan adanya peningkatan marjin dari pilar bisnis infrastruktur, meskipun ada penurunan marjin laba kotor Land Development & Property dari 66 persen di Q1 2016 menjadi 57 persen di Q1 2017.

Penurunan marjin laba kotor Land Development & Property ini terutama disebabkan bertambahnya kontribusi penjualan di Kendal, yang rata-rata memiliki marjin jauh lebih rendah dibandingkan dengan penjualan produk properti di Cikarang.

Margin laba kotor Infrastruktur naik sedikit, dari 23 persen di Q1 2016 menjadi 25 persen di Q1 2017. Sedangkan marjin laba kotor untuk pilar Leisure & Hospitality stabil berkisar di angka 46 persen.

Laba bersih KIJA untuk periode Q1 2017 tercatat sebesar Rp66,8 miliar, turun 50 persen dibanding Q1 2016. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya keuntungan selisih kurs – bersih (netto) sebesar Rp116,7 miliar pada kuartal pertama 2016, yang jauh lebih besar dibanding hanya Rp22,2 miliar yang tercatat pada kuartal pertama 2017.

Jika keuntungan selisih kurs tersebut tidak diperhitungkan (dihilangkan), maka sebenarnya laba bersih perseroan untuk periode kuartal pertama tersebut meningkat 180 persen dari Rp16 miliar menjadi Rp44,7 miliar.

Keuntungan selisih kurs neto tersebut merupakan jumlah bersih (netto) dari keuntungan/kerugian selisih kurs pendanaan dan keuntungan dari kontrak lindung nilai (hedging), serta keuntungan/kerugian selisih kurs operasi, yang dapat ditemukan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian pada akun beban keuangan dan pendapatan lainnya Kuartal Pertama 2017.

Sejalan dengan perolehan total penjualan dan pendapatan dan laba kotor Perseroan, EBITDA Perseroan di Q1 2017 mencapai Rp194,8 miliar, meningkat 40 persen dibandingkan dengan Rp139 miliar yang dicapai pada kuartal pertama 2016.

KIJA adalah pelopor pengembang kawasan industri terpadu di Cikarang yang mengembangkan kota industri ramah lingkungan dan terlengkap di Indonesia. Luas kawasan sebesar 5.600 hektar ini dihuni oleh lebih dari 1.650 perusahaan multinasional dari 30 negara dengan jumlah pekerja lebih dari 700 ribu orang. Kawasan ini juga dilengkapi dengan pusat pendidikan seperti President University, kawasan perumahan dan komersial, lapangan golf, medical city, botanical garden, dan fasilitas pendukung lainnya.

KIJA juga merupakan satu-satunya kawasan industri terpadu yang memiliki anak usaha yang bergerak di bidang energi yaitu PT Bekasi Power dan dry port pertama di Indonesia.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER