Jakarta, CNN Indonesia -- PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) membagikan keuntungan (dividen) sebesar US$150 juta kepada pemegang saham dari laba bersih perusahaan sebesar US$300,1 juta.
Direktur Chandra Asri Suryandi menyatakan, total dividen yang diberikan setara dengan nilai US$0,04563 per saham yang akan dikurangi dengan dividen interim senilai US$0,01 per saham yang telah dibagikan pada 15 September tahun lalu.
"Sisanya US$0,03562 per saham akan dibayarkan kepada pemegang saham perusahaan tanggal 23 Mei 2017," terang Suryandi, Selasa (2/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, perusahaan akan membagikan dividen tersebut dalam mata uang rupiah, yang menggunakan kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari ini sebagai kurs konversi.
Bila dibandingkan dengan pembayaran dividen tahun buku 2015 lalu, total dividen dari laba bersih 2016 ini terbilang lebih besar. Pasalnya, perusahaan hanya membagikan dividen sebesar US$10,5 juta atau 40 persen dari laba bersih 2015 sebesar US$26,3 juta.
Tak heran memang bila melihat pertumbuhan laba bersih perusahaan yang fantastis sepanjang tahun lalu yang mencapai 1.043 persen. Sementara, pendapatan bersih perusahaan tumbuh 40 persen menjadi US$1,93 miliar dari sebelumnya US$1,37 miliar.
Selain itu, laba kotor perusahaan naik 239 persen dari US$145,7 juta menjadi US$494,3 juta. Dengan begitu, margin laba kotor dan bersih masing-masing mengalami kenaikan 26 persen dan 16 persen.
"Perbaikan kualitas margin ini mencerminkan margin petrokimia yang kuat, utilisasi pabrik yang lebih baik dengan kapasitas yang lebih, dan optimalisasi portofolio produk," jelasnya.
Selain persetujuan dalam penggunaan laba bersih untuk pembayaran dividen, perusahaan juga telah mendapat persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk menerbitkan Hak Memegang Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau
rights issue melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) II.
Rencananya, perusahaan akan melepas saham baru sebanyak 280 juta saham, dengan nominal Rp1.000 per saham. Sayang, perusahaan belum mau menyebut target dana dari aksi korporasi tersebut.
"Dana yang diperoleh akan digunakan sebagai belanja modal untuk menambah kapasitas produksi dan diversifikasi portofolio produk," pungkas Suryandi.