Bank Mandiri Kaji Ekspansi ke Filipina Lewat Joint Venture

CNN Indonesia
Rabu, 03 Mei 2017 17:20 WIB
Selain Filipina, bank dengan aset terbesar di Indonesia itu juga tengah menanti restu dari otoritas Malaysia untuk membuka kantor cabang di negeri Jiran.
Selain Filipina, bank Mandiri juga tengah menanti restu dari otoritas Malaysia untuk membuka kantor cabang di negeri Jiran. (REUTERS/Darren Whiteside)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tengah menjajaki ekspansi ke Filipina. Pengembangan sayap bisnis tersebut dilakukan usai Mandiri mengantongi lisensi sebagai Qualified ASEAN Bank (QAB) dari otoritas perbankan negara tersebut.

Untuk masuk kesana, Bank Mandiri berniat mengakuisisi atau berpatungan dengan perbankan lokal (joint venture/JV) demi mempermudah rencana itu.

"Di Filipina ada rencana joint venture dengan perusahaan lokal," ujar Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto di sela seminar Sinergi BUMN di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rabu (3/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Filipina, bank dengan aset terbesar di Indonesia itu juga tengah menanti restu dari otoritas Malaysia untuk membuka kantor cabang di negeri Jiran.

Bank Mandiri akan mendirikan cabang dan jaringan anjungan tunai mandiri (ATM) di Malaysia pada tahun ini setelah ada kesepakatan aturan permodalan dengan Bank Negara Malaysia (BNM).

Menurutnya, ekspansi regional ini tidak perlu menunggu selesainya pembentukan holding BUMN perbankan. Bank Mandiri menargetkan status kantor cabang penuh di Malaysia bisa diraih tahun ini, sedangkan untuk kantor cabang di Filipina tergantung hasil penjajakan perseroan dengan otoritas keuangan setempat.

Sulaiman mengatakan, bank-bank BUMN memiliki rencana ekspansi regional dengan fokus yang berbeda-beda. Namun semangat ekspansi yang dimiliki oleh masing-masing bank bisa dimanfaatkan untuk menjalin sinergi.

"Dan jika memungkinkan, itu akan sinergi dengan BUMN tadi. Jadi tidak hanya Malaysia, tapi juga Filipina," jelasnya.

Perseroan melihat potensi pasar perbankan di Filipina cukup menjanjikan. Perseroan mengalokasikan dana Rp2,5 triliun-Rp4 triliun dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2017 untuk mendukung pertumbuhan organik maupun non-organik.

Bank pelat merah ini per Maret 2017 memiliki aset Rp1.034,3 triliun atau naik 14,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp906,7 triliun.

Laba bersih bank berlogo pita emas ini tercatat Rp4,1 triliun pada kuartal I tahun ini, tumbuh 6,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,8 triliun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER