Penerimaan April Ditjen Bea Cukai Samai Realisasi Kuartal I

CNN Indonesia
Rabu, 03 Mei 2017 15:45 WIB
Total penerimaan bea dan cukai sampai 2 Mei 2017 mencapai Rp31,27 triliun atau sekitar 16,35 persen dari total target penerimaan mencapai Rp191,23 triliun.
Total penerimaan bea dan cukai sampai 2 Mei 2017 mencapai Rp31,27 triliun atau sekitar 16,35 persen dari total target penerimaan mencapai Rp191,23 triliun. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (DJBC Kemenkeu) mengungkapkan, penerimaan negara yang berasal dari bea dan cukai mengalami peningkatan yang tinggi di April lalu. Bahkan, penerimaan di April saja setara dengan kumulatif penerimaan di tiga bulan pertama di tahun ini.

"(Penerimaan) sudah mulai recovery, terutama di April tapi sebenarnya sudah mulai terjadi di Maret," ucap Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi di Kementerian Keuangan, Rabu (3/5).

Berdasarkan catatan DJBC, total penerimaan bea dan cukai sampai 2 Mei 2017 mencapai Rp31,27 triliun atau sekitar 16,35 persen dari total target penerimaan mencapai Rp191,23 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, total penerimaan Januari-Maret 2017 hanya mencapai Rp15,5 triliun atau sekitar 8,1 persen dari target. Artinya, untuk di April saja, penerimaan bea dan cukai berhasil mencapai Rp15,77 triliun atau setara dengan penerimaan kuartal I 2017.

Adapun penerimaan tersebut berasal dari penerimaan bea masuk sebesar Rp10,74 triliun, yang telah memenuhi 31,84 persen dari target sebesar Rp33,73 triliun. Khusus di April, penerimaan bea masuk mencapai Rp3,02 triliun. Sementara, kumulatif penerimaan bea masuk di kuartal I 2017 hanya sebesar Rp7,72 triliun.

Lalu, bea keluar sebesar Rp717,05 miliar atau sudah melebihi target bea keluar di angka Rp340,1 miliar. Untuk bea keluar, Heru mengakui penerimaannya tak bertambah dibandingkan tiga bulan pertama lantaran pemerintah tak bisa memungut bea keluar bagi ekspor minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO).

Pasalnya, harga jual CPO mengalami pelemahan di April lalu dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya di mana harga CPO cukup tinggi, melebihi syarat harga CPO untuk ditarik bea keluar atau lebih dari US$750 per ton.

"CPO bulan ini (harganya) turun di bawah US$750 per ton sehingga kami tidak bisa tarik bea keluar," kata Heru.

Sementara, sumbangan tertinggi disumbang oleh penerimaan cukai yang mencapai Rp12,91 triliun hanya di bulan lalu saja. Pasalnya, sepanjang Januari-Maret 2017, penerimaan cukai baru mencapai Rp6,9 triliun. Alhasil, pundi penerimaan cukai sudah sekitar 12,6 persen dari target Rp157,15 triliun.

Secara rinci, penerimaan cukai terbesar disumbang oleh cukai hasil tembakau yang melonjak Rp12,32 triliun di April sehingga totalnya sebesar Rp18,22 triliun. Lalu, total cukai etil alkohol sebesar Rp55,73 miliar dari target Rp150 miliar, cukai minuman mengandung etil alkohol (MMEA) sebesar Rp1,49 triliun dari target Rp5,5 triliun, dan pendapatan cukai lainnya Rp45,61 miliar dari target Rp1,6 triliun.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER