Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih bergerak negatif pada perdagangan hari ini, Kamis (4/5). Hal itu disebabkan pelaku pasar yang mulai dibayangi persepsi istilah "Sell in May and Go Away".
Asal tahu saja, "Sell in May and Go Away" merupakan sebuah strategi dagang agar pelaku pasar melakukan aksi jual di bulan Mei. Hal ini bertujuan menghindari penurunan kinerja pasar modal pada bulan Mei hingga Oktober.
Analis senior Binaartha Securities Reza Priyambada menjelaskan, persepsi yang kian menguat tersebut lebih banyak menghantui pelaku pasar lokal. Alhasil, sebagian pelaku pasar menghindari bertransaksi di pasar modal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"IHSG pun kehilangan semangat untuk mencoba berbalik arah menguat," terang Reza dalam risetnya, dikutip Kamis (4/5).
Bahkan, pengaruh dari persepsi "Sell in May and Go Away" terbilang lebih kuat dibandingkan dengan rilis data ekonomi dalam negeri berupa tingkat inflasi yang cenderung terkendali. Sehingga, data ekonomi tersebut belum mampu membuat laju IHSG bangkit (
rebound).
"Lalu pernyataan para petinggi yang bernada positif tidak cukup kuat mengangkat IHSG," sambung Reza.
Gairah transaksi di pasar modal domestik pun surut seiring dengan semakin kuatnya sentimen dari persepsi pelaku pasar. Untuk itu, Reza menilai IHSG akan mengalami koreksi lanjutan dan berada dalam rentang support 5.621-5.634 dan resisten 5.673-5.700.
Berbeda dengan Reza, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya masih optimistis IHSG akan berbalik arah positif didorong oleh arus dana asing (capital inflow) yang masih terus berlangung.
"Peluang IHSG masih terbentang cukup lebar, mengingat capital inflow ke pasar modal masih berlanjut," ungkap William dalam risetnya.
Namun ia mengingatkan, pelaku pasar tetap dapat memanfaatkan momen jika terjadi koreksi di pasar modal dengan melakukan akumulasi pembelian. Hal ini berlaku bagi pelaku pasar jangka menengah dan panjang. Hari ini, ia memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.626 dan resisten 5.742.
Adapun, IHSG ditutup melemah pada perdagangan kemarin sebesar 28,44 poin (0,5 persen) ke level 5.647 setelah bergerak di antara 5.647-5.686. Dengan penurunan yang sudah terjadi dalam tiga hari berturut-turut tersebut, diakui Reza telah menghilangkan keinginan pelaku pasar kembali masuk dan memutuskan menahan diri.